Ini Pekerjaan Terbaik Menurut Rasulullah, Simak Penjelasan Gus Baha

Menurut Gus Baha, perdagangan adalah salah satu pekerjaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena berdagang mengajarkan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab. Rasulullah SAW sendiri dikenal sebagai pedagang yang sukses sebelum diangkat menjadi Nabi.

oleh Liputan6.com Diperbarui 04 Mar 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 08:30 WIB
Gus Baha (TikTok)
Gus Baha (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam ajaran Islam, bekerja bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga bagian dari ibadah. Rasulullah Muhammad SAW menekankan pentingnya mencari rezeki dengan cara yang halal dan penuh keberkahan. Salah satu hadis yang sering menjadi pedoman dalam dunia kerja adalah bagaimana Nabi menjelaskan pekerjaan terbaik bagi manusia.

Dalam berbagai riwayat, Nabi Muhammad SAW sering memberikan arahan tentang pentingnya usaha yang dilakukan dengan tangan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai orang yang bekerja keras tanpa mengandalkan jalan pintas atau cara yang tidak halal.

Ulama besar asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, menuturkan bagaimana Rasulullah SAW sangat menghormati orang yang bekerja. Dalam sebuah kajian, Gus Baha menjelaskan bahwa Nabi menilai usaha dengan tangan sendiri sebagai pekerjaan terbaik.

Dalam satu hadis, Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai pekerjaan yang paling baik. Nabi pun menjawab, "Amalu ar-rajuli biyadihi," yang berarti "pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri." Jawaban ini menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan pentingnya usaha yang jujur dan mandiri.

Gus Baha menguraikan bahwa bekerja dengan tangan sendiri mencerminkan perjuangan dan kemandirian. Dalam Islam, seseorang dianjurkan untuk bekerja, baik dengan berdagang, bertani, atau bentuk usaha lainnya, selama dilakukan dengan cara yang halal dan penuh keberkahan.

Dikutip dari penjelasan Gus Baha dalam salah satu pengajiannya di kanal YouTube @suasvideos, ia menguraikan bagaimana Rasulullah SAW tidak hanya memberikan motivasi untuk bekerja, tetapi juga menegaskan bahwa mencari nafkah dengan cara halal merupakan bentuk ibadah.

Menurut Gus Baha, perdagangan adalah salah satu pekerjaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena berdagang mengajarkan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab. Rasulullah SAW sendiri dikenal sebagai pedagang yang sukses sebelum diangkat menjadi Nabi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Berdagang

Inflasi
ilustrasi pedagang melayani pembeli di pasar, Jakarta.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Dalam pandangan Islam, berdagang berarti melawan cara-cara tidak halal dalam mencari rezeki. Orang yang membuka warung, misalnya, telah berusaha mendapatkan nafkah dengan cara yang lebih baik dibandingkan mereka yang menempuh jalan haram.

Gus Baha juga menyinggung bahwa bekerja dengan tangan sendiri bisa menghindarkan seseorang dari jalan yang keliru. Dalam Islam, mencari rezeki tidak boleh dilakukan dengan mencuri, menipu, atau melalui cara-cara yang merugikan orang lain.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya kejujuran dalam pekerjaan. Dalam hadisnya disebutkan bahwa setiap jual-beli yang dilakukan dengan kejujuran dan keadilan akan membawa keberkahan. Ini menjadi prinsip utama dalam berdagang menurut ajaran Islam.

Dalam sejarah Islam, banyak sahabat Nabi yang berprofesi sebagai pedagang. Mereka dikenal karena kejujurannya, yang akhirnya membuat mereka sukses dan mendapat keberkahan dalam hidupnya.

Pentingnya usaha yang halal ini juga sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan keberkahan dalam harta. Harta yang diperoleh dengan cara yang baik akan membawa kebaikan bagi pemiliknya dan keluarganya.

Gus Baha menegaskan bahwa Islam tidak pernah melarang umatnya untuk menjadi kaya. Justru, Islam mendorong umatnya untuk memiliki penghasilan yang cukup, selama diperoleh dengan cara yang benar.

Efek Pekerjaan Halal

Pedagang Pasar Kebayoran  Keluhkan Pendapatan Menurun
ilustrasi pedagang melayani pembeli di pasar tradisoonal Kebayoran, Jakarta (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Dalam ceramah tersebut, ia juga menyebutkan bahwa rezeki yang halal akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya, harta yang diperoleh dengan cara haram akan membawa kesengsaraan meskipun jumlahnya melimpah.

Seorang Muslim dianjurkan untuk tidak hanya mencari rezeki, tetapi juga memastikan bahwa rezeki tersebut bersih dan halal. Ini menjadi salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Bekerja keras juga dapat menjadi cara untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang bekerja dengan niat yang baik dan tidak merugikan orang lain akan mendapat pahala atas usahanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, bekerja juga menjadi salah satu cara untuk menghindari kemalasan. Islam sangat mengecam sikap malas dan menganjurkan umatnya untuk selalu berusaha dan berkontribusi dalam masyarakat.

Gus Baha menambahkan bahwa bekerja dengan tangan sendiri juga melatih seseorang untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Ini adalah salah satu bentuk kehormatan yang diajarkan dalam Islam.

Pada akhirnya, Islam memberikan panduan yang jelas dalam bekerja. Usaha yang halal, kerja keras, dan kejujuran adalah nilai-nilai utama yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Sebagai umat Islam, memahami pentingnya bekerja dengan cara yang benar adalah bagian dari meneladani ajaran Nabi. Ini bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh Allah.

Hadis tentang pekerjaan terbaik yang disampaikan oleh Rasulullah SAW menjadi pengingat bahwa setiap usaha yang halal adalah bentuk ibadah. Dengan bekerja dengan tangan sendiri, seseorang telah menjalankan ajaran Islam dengan baik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya