Bos Pengusaha Klaim Tak Semua Pekerja Bisa WFA

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, tidak dapat menyamaratakan seluruh sektor untuk pelaksanaan WFA.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 12 Mar 2025, 21:28 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 21:28 WIB
Bos Pengusaha Klaim Tak Semua Pekerja Bisa WFA
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut permintaan pemerintah terkait penerapan skema work from anywhere (WFA) jelang Lebaran 2025. (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut permintaan pemerintah terkait penerapan skema work from anywhere (WFA) jelang Lebaran 2025.

Ia coba mengerti keinginan pemerintah menerapkan sistem WFA di musim mudik Lebaran 2025, untuk mengurai mobilitas. Namun, tidak semua jenis pekerjaan bisa diterapkan skema bekerja dari mana saja. 

"Jadi kita enggak bisa menyamaratakan semua sektor. Misal sektor manufaktur, mana mungkin dia WFA, kan enggak mungkin. Ada sektor-sektor tertentu mungkin bisa, dan kami imbau yang bisa silakan. Tapi tidak mungkin semua sektor bisa," tegasnya di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Kendati begitu, Shinta tidak mempermasalahkan adanya beberapa jenis pekerjaan yang memang tidak harus dilakukan di kantor. Pasalnya, ia menambahkan, banyak jenis pekerjaan yang memang sudah menerapkan sistem WFA sejak masa pandemi Covid-19.

"Jadi yang masuk kantornya cuma beberapa kali seminggu, yang fleksibel working hours itu sudah diterapkan semenjak pandemi. Jadi memang sudah berubah cara bekerja," kata Shinta. 

Sebagai contoh, ia menyebut para pekerja di sektor ekonomi kreatif bisa bekerja dengan hanya mengandalkan sistem digital, tanpa perlu setor muka ke kantor. 

Meskipun begitu, ia menyebut yang paling utama dalam penerapan WFA ini bukan dilihat dari tempatnya bekerja, tapi lebih kepada jenis atau bagian pekerjaannya. 

"Ini kita musti lihat dari jenis pekerjaan yang ada. Kemudian dari sektor itu bagian dari pekerjaannya ya. Jadi bukan hanya sektornya. Jadi misalnya sekarang kita bekerja di kantor, tapi kan bekerja di bagian apa? Nah ada bagian yang memang bisa, ada yang tidak," urainya. 

"Kayak perbankan misalnya, enggak mungkin dong WFA. Dia melayani nasabah ya nggak mungkin WFA. Tapi kalau yang ada kaitan misalnya dengan yang lebih online, digital, itu mungkin bisa WFA," pungkas dia. 

Promosi 1

Untuk Urai Kemacetan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) mengungkapkan peluang penerapan Work From Anywhere (WFA) untuk meminimalisir lonjakan pergerakan arus balik masyarakat saat lebaran 2025.... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) mengungkapkan peluang penerapan Work From Anywhere untuk meminimalisir lonjakan pergerakan arus balik masyarakat saat lebaran 2025.

Menko AHY mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah memulai koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian PAN-RB, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), guna mewujudkan inisiatif ini.

"Ini tujuannya adalah untuk mengurai kemacetan. WFA bukan berarti tidak bekerja, tetapi tidak harus masuk kantor sehingga para pegawai, baik pemerintah maupun swasta, ini bisa melakukan perjalanan sambil tetap bekerja dan tetap online," kata Menko AHY beberapa waktu lalu. 

Menko AHY menyampaikan, pihaknya tengah menghitung skema penerapan WFA menjelang Lebaran, terutama mengingat lonjakan mobilitas masyarakat yang diperkirakan akan melebihi 300 juta pergerakan.

"Masih perlu sekali lagi kita hitung dengan cermat, pada saatnya akan kita umumkan," katanya.

Lebaran Berdekatan dengan Nyepi

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di  Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Perlu diketahui, pada momen libur Lebaran 2025 kali ini berbeda. Lantaran, periode tersebut bersandingan dengan libur Hari Raya Nyepi.

"Pertama cutinya atau liburnya, tapi juga kita sedang menghitung benar untuk skema work from anywhere (WFA) di beberapa hari sebelum kita nyatakan masuk ke cuti atau libur lebaran. Ini tujuannya adalah untuk mengurai kemacetan," ungkap AHY di kesempatan terpisah.

Dia menuturkan, WFA ini bukan berarti para pekerja libur lebih awal. Namun, proses kerjanya bisa dilakukan di mana saja. Harapannya, para pekerja yang ingin mudik lebaran bisa memulai perjalanannya lebih awal.

"Baik pemerintah maupun swasta ini bisa sudah melakukan atau memulai melakukan perjalanan sambil tetap bekerja dan tetap online begitu," tuturnya.

Hanya saja, kata AHY, usulan itu belum diputuskan. Termasuk usulan waktu pelaksanaan WFA menjelang libur lebaran.

"Nah ini perlu waktu, kami perlu duduk bersama lagi, tidak hanya (kementerian) perhubungan yang sudah membuat simulasi-simulasi tadi kalau work from anywhere dimulai tanggal berapa begitu ya," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya