Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Pelemahan ini masih dipengaruhi sentimen dari virus Corona.
Mengutip Bloomberg, Kamis (27/2/2020), rupiah dibuka di angka 13.934 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.940 per dolar AS. Namun menjelang siang rupiah melemah ke 13.978 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di angka 13.934 per dolar AS hingga 13.978 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,75 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.018 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.966 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Kamis pagi melemah masih dipicu kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus COVID-19 atau Corona.
"Kelihatannya sentimen masih belum berubah, masih kekhawatiran meluasnya infeksi virus Corona ke negara di luar China," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.
Kekhawatiran tersebut, lanjutnya, juga ditunjukkan dengan pelemahan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke level terendah sepanjang masa di kisaran 1,29 persen.
"Ini artinya banyak pelaku pasar membeli obligasi tersebut," ujar Ariston.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi
Ariston memprediksi rupiah pada Kamis masih berpotensi tertekan di kisaran 13.900 per dolar AS hingga 14.000 per dolar AS.
"Ada potensi menembus 14.000," katanya.
Advertisement