Terjual 30 Persen, Pesanan Tiket Kereta Mudik Lebaran Tak Terganggu Virus Corona

Moda transportasi kereta api menjadi primadona pemudik dari tahun ke tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 20:00 WIB
Tiket Mudik Lebaran 2020 Telah Tersedia
Calon penumpang membeli tiket kereta Mudik Lebaran 2020 melalui mesin E-Kios di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (17/2/2020). PT Kereta Api Indonesia resmi membuka penjualan tiket Mudik Lebaran 2020 mulai 14 Februari 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Penjualan tiket kereta api untuk musim mudik Lebaran 2020 sudah mencapai 30 persen. Penjualan tiket mudik tidak terpengaruh pandemi Virus Corona yang tengah menjangkiti Indonesia.

"Tidak ada penurunan secara signifikan, rasanya flat saja penumpangnya. Mungkin kebutuhan kali ya (mudik), seperti KRL itu untuk orang bekerja," ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro di Komplek Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurut dia, jumlah tiket penjualan moda transportasi kereta api yang sekaligus menjadi primadona pemudik sebanyak 30 persen ini, sama dengan periode tahun lalu. Penjualan tiket kereta diprediksi akan terus meningkat.

"Belum mendekat Lebaran seperti itu, kan ini masih dijual tiap hari," imbuh dia.

Adapun PT KAI merencanakan melakukan inspeksi pada April mendatang, untuk memastikan kesiapan jalur mudik di wilayah utara dan selatan guna memastikan kelancaran musim mudik 2020.

Edi Sukmoro sebelumnya memprediksi jumlah penumpang kereta api pada masa angkutan Lebaran 2020, naik 4 sampai 5 persen. Angka kenaikan tersebut sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau bicara tempat duduk, ketersediaannya tambah dua persen," katanya seperti ditulis Antara.

Dia mengatakan total penumpang bisa lebih dari ketersediaan tempat duduk karena di kereta api ada penumpang yang sifatnya dinamis.

Dinamis maksudnya, satu tempat duduk dalam satu rangkaian kereta api bisa terdiri atas dua penumpang.

Dia mencontohkan dalam satu kereta api dari Jakarta menuju Surabaya, ada penumpang yang turun di Semarang dan selanjutnya ada penumpang lain yang naik dari kota itu.

"Saya tadi bicara dua persen adalah tempat duduknya, tetapi penumpangnya nanti kita lihat realisasinya. Ya, saya kira kurang lebihnya kalau dinamis, yang tadi itu naik penumpangnya, mungkin 4-5 persen seperti tahun-tahun lalu," kata Edi.

 

Kemenhub Ajak Penyedia Tiket Elektronik Sukseskan Program Mudik Gratis

Tiket Mudik Lebaran 2020 Telah Tersedia
Calon penumpang membeli langsung tiket kereta Mudik Lebaran 2020 di loket Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (17/2/2020). Tiket Mudik Lebaran 2020 sudah dapat dipesan melalui website, aplikasi, loket di stasiun keberangkatan, dan seluruh saluran penjualan resmi PT KAI. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi memaksa perusahaan penyedia tiket elektronik untuk bergabung dalam melancarkan mudik gratis Kemenhub 2020.

"Kita kolaborasi, mereka harus bergabung. Ini saya kaitkan dengan perizinan. Artinya perizinannya kami tidak perpanjang. Oleh sebab itu, dengan terpaksa sekali sudah beberapa kali dilakukan tidak berhasil, maka kami lakukan hal tersebut," ujarnya dalam temu media pada Jumat (13/03/2020)

Sebelumnya, Budi menjelaskan Organisasi Angkutan Darat (Organda) pernah mengupayakan realisasi digitalisasi moda transportasi darat, namun gagal. Dan ini terakhir harus dilaksanakan, melalui inovasi digitalisasi berbasis aplikasi Dipass (Digital Passanger).

"Oleh sebab itu, bahwa aplikasi Dippas ini levelnya di atas agregator. Misalnya ada Traveloka, ada Redbus dan lainnya," beber Budi.

Saat ini, menurut Budi ada 37 perusahaan wajib masuk karena sudah memiliki sistem. Sebanyak 4.000 kendaraan sudah bergabung. Kemudian yang belum akan diberikan sistemnya.

"ini kita berikan karena tersangkut dengan sistem tipe A nantinya. Mereka nanti kalau yang tidak masuk ke sistem ini, nggak masuk ke terminal. Mereka wajib masuk sistem ini, kita punya TOS terminal Online Sistem," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya