Pemerintah Resmi Luncurkan Kartu Prakerja

Dalam program ini pemerintah menggandeng 11 mitra kerja untuk bisa membantu pelaksaan kartu prakerja ini.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Mar 2020, 09:09 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 09:09 WIB
Jokowi Ajak Kaum Milenial Untuk Tidak Golput di Festival Satu Indonesia
Calon Presiden petahana Joko Widodo saat memberikan pidato politiknya pada acara Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/3). Pada pidatonya Jokowi mengenalkan kartu prakerja bila terpilih. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meluncurkan Program Kartu Prakerja pada pagi hari ini. Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pencari kerja baru maupun korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanggar Hartarto mengatakan, dalam program ini pemerintah menggandeng 11 mitra kerja untuk bisa membantu pelaksaan Kartu Prakerja ini.

"Presiden minta diluncurkan pagi ini jam 9 karena akan ada ratas. Ini untuk pertama kali pemerintah menggandeng unicorn atau startup digital agar bisa diakses masyarakat lebih luas," ujar dia di Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Airlangga menyatakan, Program Kartu Prakerja ini sesuai dengan amanat dari Perpres Nomor 36 Tahun 2020. Sasaran dari Kartu Prakerja ini adalah para pencari kerja seperti buruh, lulusan SMA dan SMK, serta korban PHK.

"Ini diprioritaskan kepada pencari pekerja muda. Dengan bantuan pemerintah, tenaga kerja muda ini lebih kompeten. Pelatihan pilih sendiri sesuai dengan minat yang diharapkan," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terdampak Virus Corona, 3 Daerah Ini Bakal Terapkan Kartu Prakerja

Pantai di Uluwatu, Bali yang dikunjungi selebgram asal Australia
Pantai di Uluwatu, Bali yang dikunjungi selebgram asal Australia. (dok.Instagram @tahliaskaines/https://www.instagram.com/p/B9S_OIzgdF6/Henry)

Pemerintah Jokowi dalam waktu dekat akan meluncurkan kartu pra kerja untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja di Indonesia. Tiga daerah yang paling besar terdampak Virus Corona akan diutamakan mengikuti program tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan, ketiga daerah tersebut antara lain Bali, Riau dan Manado. Sebelumnya, uji coba kartu prakerja direncanakan untuk Jakarta, Bandung dan Surabaya.

"Ini merupakan janji kampanye Presiden yang harus segera direalisasikan. Awal April dengan tiga daerah yang terdampak Covid-19 Riau, Manado dan Bali," ujar Rudy di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (12/3).

Ketiga daerah tersebut dipilih karena berpotensi banyak mengalami kerugian usai Covid-19 menyebar di Indonesia. "Kenapa harus sekarang? Ini upaya mengurangi dampak Covid-19. Misalnya ada kena PHK mereka bisa apply kompetensi," jelasnya.

Untuk menjalankan program kartu pra kerja, nantinya pemerintah akan membentuk badan pelaksana atau Project Management Office (PMO). PMO tersebut hingga kini masih digodok termasuk susunan pejabat yang akan bertanggungjawab nantinya melakukan assesment.

"Ada PMO yang mengelola kartu pra kerja, sistemnya seperti apa itu akan ditentukan nanti. Agar berjalan dengan baik, nantinya PMO juga akan kerja sama dengan seluruh digital platform," paparnya.  


Syarat Kartu Prakerja

Capres petahana Jokowi menunjukkan contoh kartu prakerja, yang merupakan program baru bila terpilih kembali di Pilpres mendatang. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
Capres petahana Jokowi menunjukkan contoh kartu prakerja, yang merupakan program baru bila terpilih kembali di Pilpres mendatang. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Adapun syarat mendapat kartu pra kerja tersebut harus berusia minimal 18 dan tidak sedang menjalani masa pendidikan. Sementara bagi pekerja yang sedang bekerja boleh mengikuti untuk meningkatkan skill yang dimiliki.

"Syarat utamanya ya harus berusia minimal 18 tahun. Boleh yang tidak bekerja, yang bekerja juga boleh. Bisa untuk meningkatkan skill yang mereka inginkan. Nanti mendaftar lalu diarahkan ke bidang pelatihan tertentu. Setiap orang hanya boleh satu kali mengikuti," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya