Selain Uang Kursus, Pemerintah juga Beri Rp 500 Ribu Buat Penerima Kartu Prakerja

Pemerintah menegaskan bahwa program kartu prakerja tak dimaksudkan untuk memberikan gaji kepada para pengangguran.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Feb 2020, 15:50 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 15:50 WIB
Jokowi Ajak Kaum Milenial Untuk Tidak Golput di Festival Satu Indonesia
Calon Presiden petahana Joko Widodo saat memberikan pidato politiknya pada acara Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/3). Pada pidatonya Jokowi mengenalkan kartu prakerja bila terpilih. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan bahwa program kartu prakerja tak dimaksudkan untuk memberikan gaji kepada para pengangguran. Adanya Kartu ni untuk memberikan insentif kepada para penerima manfaat sebelum dan setelah mendapatkan kerja.

Moeldoko mengatakan, para calon peserta dapat mendaftar untuk ikut pelatihan tenaga kerja di Balai Latihan Kerjan (BLK) secara online. Pasca diterima, mereka bakal mendapatkan bayaran Rp 100 ribu selama mengikuti kursus.

"Biar semangat ngisi feedback, nanti dikasih Rp 100 ribu," ujar dia di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Tak hanya saat pelatihan, pemerintah disebutnya juga memberikan insentif bagi calon pekerja yang lulus pelatihan. Pemegang kartu prakerja nantinya akan mendapat uang transportasi Rp 500 ribu sebagai modal mencari kerja.

"Kalau selama 1 bulan belum dapat (kerja), terus 2-3 bulan baru dapatnya, nah selama 3 bulan itu diberi Rp 500 ribu untuk telepon, naik kendaraan, sarapan, dan lain-lain," bebernya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesuaikan Kebutuhan Pasar

Capres petahana Jokowi menunjukkan contoh kartu prakerja, yang merupakan program baru bila terpilih kembali di Pilpres mendatang. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
Capres petahana Jokowi menunjukkan contoh kartu prakerja, yang merupakan program baru bila terpilih kembali di Pilpres mendatang. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Terkait kepastian para peserta mendapat kerja, Moeldoko menyampaikan, pemerintah telah menyesuaikan bentuk pelatihan terhadap kebutuhan pasar saat ini terhadap tenaga kerja.

"Untuk pasar sudah kita petakan, jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ingin kami sasar sudah kita petakan. Berikutnya kursus-kursus apa saja yang sesuai keinginan pasar sedang kita petakan," tuturnya.

"Tapi kan luas ya, setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing. Nah itu nanti akan kita verifikasi lagi," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya