IHSG Terus Bergejolak, Kapan Waktu Tepat Tinjau Ulang Portofolio Investasi?

Dengan melakukan review, kita dapat menyesuaikan portofolio investasi kita ke ‘jalur’ yang kembali sesuai dengan tujuan awal.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 07:00 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah investor menentukan portofolio dan diversifikasi investasi reksa dana yang paling pas sesuai kebutuhan dan tujuan, penting pula untuk melihat kembali (review) secara berkala portofolio investasi tersebut.

Hal ini menjadi sangat penting terutama ketika terjadi sesuatu di pasar yang berpotensi mengganggu tujuan keuangan yang akan kita capai.

Dengan melakukan review, kita dapat menyesuaikan portofolio investasi kita ke ‘jalur’ yang kembali sesuai dengan tujuan awal.

Seperti apa review tersebut? Mari simak penjelasan Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI):

Membangun portofolio untuk masa depan

Saat memutuskan untuk mulai berinvestasi, tentunya kita sudah mengetahui target atau tujuan kita berinvestasi. Bisa untuk biaya pernikahan, sekolah anak, atau persiapan pensiun di masa mendatang.

Nah, ketika kita sudah menentukan tujuan keuangan yang akan kita capai, penting untuk melakukan diversifikasi atas portofolio investasi kita.

Kenapa begitu? Tujuannya adalah apabila ternyata satu produk hasilnya tidak sesuai yang direncanakan, diharapkan produk lainnya mampu memberikan hasil yang lebih optimal, atau yang lebih sempurna adalah jika keduanya dapat saling menyeimbangkan dan membuat investasi kita tetap optimal di setiap kondisi pasar yang terjadi.

Ketika kita membangun portofolio reksa dana, pilihan reksa dana akan tergantung kepada profil risiko dari investor. Karakter investor yang agresif, cenderung menempatkan portofolionya di reksa dana saham sekitar 70 persen, sisanya di jenis reksa dana lain seperti pasar uang atau pendapatan tetap.

Nah, untuk yang konservatif, sekitar 50 persen portofolio ditempatkan pada reksa dana pendapatan tetap, sisanya pada reksa dana lain.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Kapan waktu yang tepat untuk review?

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seiring waktu berjalan, bisa saja tujuan investasi kita berubah, atau mungkin tujuannya sama, tapi jangka waktunya yang berubah, misalnya dibutuhkan lebih cepat dibandingkan rencana awal. Inilah yang membuat kita harus melakukan review atas investasi kita.

Belum lagi, ada juga kondisi dimana tujuan dan jangka waktu investasi tidak berubah, tetapi terjadi kondisi luar biasa di pasar finansial yang yang berpotensi mengganggu tujuan keuangan kita.

Contohnya saat ini, seperti kita ketahui sepanjang tahun berjalan pasar saham Indonesia yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami penurunan sebesar 30,95 persen (per 26 Maret 2020).

Penurunan IHSG secara tidak langsung bisa mempengaruhi target awal atau tujuan investasi kita, dan inilah saat yang tepat untuk harus segera melakukan review atas portofolio investasi kita.

 

Saat yang Tepat

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lalu kapan waktu yang tepat untuk melakukan review portofolio?

Dalam kondisi normal, jangka waktu ideal untuk melakukan review bisa dilakukan setiap tahun. Namun di kondisi seperti ini, review portofolio bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan.

Pertama-tama kita harus melihat bagaimana posisi diversifikasi investasi kita saat ini. Bisa saja saat menyusun dulu, kita memilih 50 persen saham dan 50 oersen obligasi, namun dengan berjalannya waktu dan volatilitas pasar, ternyata saat ini portofolio kita sudah berubah menjadi 30 persen saham  dan 70 persen obligasi, karena terjadi penurunan cukup besar di pasar saham.

Jika demikian yang terjadi, maka kita harus menambah porsi saham, atau memindahkan sedikit porsi obligasi supaya komposisi portofolio kembali sesuai dengan awal yang kita kehendaki.

Jangan lupa, review portofolio tidak hanya dilakukan ketika kondisi pasar sedang gonjang-ganjing. Saat kondisi pasar sedang bullish pun, bisa saja portofolio investasi kita berubah. Misalnya dalam contoh yang sama, bisa saja porsi sahamnya yang meningkat pesat sehingga tidak lagi seimbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya