Uang Digital Bisa Jadi Pilihan Investasi di Tengah Pandemi Virus Corona

Pandemi virus corona (covid-19) membuat hampir seluruh instrumen investasi terkena dampak pelemahan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2020, 08:45 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 08:45 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona (covid-19) membuat hampir seluruh instrumen investasi terkena dampak pelemahan. Namun demikian, kondisi ini bisa menjadi peluang emas bagi para investor untuk berburu berbagai investasi mengingat harganya yang murah.

Salah satunya bitcoin dan aset kripto. Meskipun harganya sempat mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, tetapi beberapa token mulai menunjukkan lonjakan harga yang cukup tinggi selang beberapa hari kemudian. Bahkan sejumlah aset kripto mengalami kenaikan lebih dari 100 persen.

Ini menunjukkan bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk berinvestasi di cryptocurrency atau aset kripto. Karena selain harga yang sedang turun, momen halving day bitcoin juga akan berlangsung beberapa minggu lagi," kata CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/10/2020).

Menurutnya, imbauan pemerintah terkait bekerja dari rumah atau work from home (WFH) turut mendongkrak aktivitas perdagangan aset kripto. Meski pada saat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan korona sebagai pandemi, harga bitcoin dan aset kripto mengalamai penurunan lantaran aksi jual dari sekelompok orang yang membutuhkan uang tunai karena kondisi ekonomi global yang terus memburuk.

"Tetapi dua hari terakhir harga kripto mulai mengalami lonjakan harga kembali karena demand yang muncul dari orang yang kawatir dengan kondisi ekonomi global saat ini yang makin tidak menentu karena virus korona ini," jelasnya.

Oscar mengungkapkan kondisi aset kripto berbeda dengan produk investasi lain seperti saham dan reksa dana yang dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintah saat virus korona. Penentuan harga bitcoin dan aset kripto lainnya berdasarkan supply dan demand.

"Jadi, corona ini tidak memberikan dampak langsung kepada penurunan harga bitcoin. Penyebab turunnya harga hanya karena aksi jual dari sekelompok orang yang membutuhkan uang tunai untuk berbelanja dan menyelamatkan usaha mereka karena korona. Beda dengan saham, reksa dana, dan lain-lain yang terpengaruh langsung dengan krisis global dan kebijakan pemerintah," urai Oscar.

Di sisi lain, sebutnya, muncul demand baru yang mendorong harga kripto naik. Ini karena harganya murah dan masyarakat membutuhkan media investasi yang lebih aman dan tidak terpengaruh efek ekonomi global.

"Sehingga, aset kripto menjadi salah satu pilihannya. Hal ini terbukti dengan harga aset kripto di beberapa aset mulai mengalami kenaikan kembali," bebernya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bitcoin

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Oscar menambahkan, harga bitcoin relatif lebih kuat bertahan dibandingkan produk investasi lainnya seperti saham. Jika dilihat pergerakan harganya dari Rp96 juta pada 2 Januari 2020, bitcoin justru sempat naik lebih dari 40 persen hingga Rp141 juta pada 14 Februari 2020.

Sedangkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bearish dari awal tahun. Semenjak 2 Januari 2020, IHSG terus turun dari level 6.283 hingga menjadi posisi 4.464 pada hari ini.

"Pada pekan lalu, harga bitcoin sempat turun ke Rp 63,52 juta. Namun pada Rabu ini sekitar pukul 10.00 WIB, harga bitcoin sudah mencapai Rp 83,90 juta. Artinya, bitcoin sudah mulai memperlihatkan tren kenaikan harga," jelas Oscar.

Oscar menyebutkan, momen halving day akan terjadi pada Mei 2020. Nantinya, orang-orang akan kembali berinvestasi di bitcoin dan aset kripto lain.

"Biasanya, setahun setelah fenomena halving day, harga bitcoin meningkat sangat tinggi. Bisa dilihat pada halving day sebelumnya, tahun 2016. Saat itu, harga 1 BTC berkisaran USD 300 sampai USD 400 dan naik menjadi USD 1.000 pada awal 2017. Di awal 2018 menjadi sekitar USD14 ribu," jelas dia.

Oscar optimistis momen halving day tersebut akan meningkatkan harga bitcoin selama beberapa tahun ke depan. "Sehingga banyak masyarakat yang percaya aset kripto, khususnya bitcoin, menjadi sarana berinvestasi untuk meningkatkan aset masa depan. Apalagi di tengah korona yang menimbulkan ketidakpastian secara ekonomi global," pungkas Oscar.

Indodax merupakan startup teknologi finansial di bidang aset kripto dan blockchain seperti bitcoin, ethereum, ripple, dan lebih dari 60 aset kripto lainnya. Indodax menghadirkan aset kripto sebagai sarana investasi aset masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya