Perusahaan Ini Sebar 33 Ribu Paket Makanan untuk Buruh hingga Ojek Online

Sebanyak 33 ribu paket makanan dan masker diberikan kepada buruh, nelayan, pedagang asongan, petugas kebersihan, supir angkot dan ojek online.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2020, 15:50 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 12:49 WIB
Ojol Dilarang Angkut Penumpang Selama PSBB di Jakarta
Driver ojek online berbincang di kawasan Jakarta, Jumat (10/4/2020). Peraturan Gubernur DKI Jakarta dalam pelaksanaan PSBB mengatur angkutan roda dua seperti ojek online maupun ojek konvensional dilarang membawa penumpang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka membantu penanganan dampak virus corona (Covid-19), PT iForte Solusi Infotek melalui program CSR, iForte Sehati, berkomitmen untuk terus berpartisipasi menyalurkan bantuan terutama di Ramadan ini dalam penanganan pandemi Covid-19.

Sejak 27 Maret 2020 iForte Sehati telah membagikan 33 ribu paket makanan dan masker kepada buruh, nelayan, pedagang asongan, petugas kebersihan, supir angkot, ojek online, serta warga di Cilincing, Grogol, Kebayoran Lama, Kampung Melayu, Ciledug dan Pagedangan Serpong.

Selain itu juga yayasan yatim piatu dan panti jompo serta kepada tenaga medis di Rumah Sakit seperti RSCM, RS Fatmawati, RSUD Pasar Minggu, RSAL Mintoharjo, RSUD KOJA, RS Karunia Kasih, RS Persahabatan, RS Sulianti Saroso dan PMI.

“Bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan berupa paket makanan, masker dan pamflet sosialiasi pencegahan virus Covid-19 yang kami salurkan bekerja sama dengan QQ Kopitiam dan Allesgud," kata GM Sales dan Marketing iForte Fitrah Hamdani, dalam keterangan tertulis pada Senin (27/4/2020).

Fitrah menambahkan bahwa respon dari masyarakat sangat baik dalam menyambut bantuan ini dan iForte berharap bantuan ini benar benar dapat meringankan beban masyarakat.

"Di bulan Ramadan ini kami menyiapkan bantuan 5.000 paket sembako yang akan dimulai tgl 1 Mei 2020, untuk disalurkan kepada masyarakat melalui posko-posko relawan dan instansi pemerintah yang sudah didata oleh iForte,” ucap Fitrah Hamdani.

Pengusaha Usul Ada Tim Gugus Tugas Corona Khusus Tangani Dampak Ekonomi

Perjuangan Ini Belum Usai
Petugas medis antre untuk melepas jas pelindung sebelum pulang kerja di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan pada 28 Februari 2020. Jumlah korban meninggal akibat virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga Minggu (8/3) pagi sudah mencapai 3.570 orang, terbanyak masih di China. (STR/AFP)

Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia semakin meluas. Saat ini, virus yang berasal dari China tersebut telah menjangkiti 7.775 orang di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah.

Pemerintah pun diminta bisa menekan jumlah korban agar tidak semakin bertambah. Pemerintah sudah melakukan berbagai langkah, setidaknya untuk memperlambat laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 sudah dibuat, tim pakar pendamping sudah memberi masukan. Strategi utama, yaitu social distancing dan physical distancing sudah diterapkan, desentralisasi laboratorium sudah dijalankan.

Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira menilai, komandan dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Covid-19 tersebut dalam pelaksanaannya sangat berat bila semuanya dipimpin oleh satu orang dan harus dioptimalkan.

Menurutnya, strategi yang harus dilakukan adalah dengan memecah menjadi empat tim Gugus Tugas Covid-19 (GTC) dengan pembagian fokus penanggulangan.

"Tim pertama yaitu Gugus Tugas Corona Covid-19 yang bertugas dalam penanganan dampak ekonomi dan turunannya yang banyak dan masif. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tepat menjadi komandannya," ujar Anggawira, dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Figur tersebut mampu mensinergikan kinerjanya karena cocok untuk bisa memperkuat fungsinya agar mampu membenahi dampak ekonomi dalam negeri akibat Corona Covid-19.

Dengan memberdayakan sekaligus sebagai pengusaha, dia berharap, kinerja yang selama ini dikembangkan cocok bagi kelangsungan industri terutama kelas industri kecil dan menengah yang merupakan sektor paling terdampak Corona Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya