Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah mampu menggandakan bisnisnya dengan panjang tol beroperasi mencapai hampir dua kali lipat dari 2016.
Pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru ini menyumbang total aset dari sisi Hak Pengusahaan Jalan Tol yang mencapai Rp 99,68 triliun atau meningkat sebesar 20,94 persen dari 2018.
Baca Juga
Menurut siaran pers laporan tahunan Jasa Marga yang diterbitkan Kamis (30/4/2020), perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,21 triliun.
Advertisement
Jasa Marga juga dapat menjaga pertumbuhan EBITDA tahun lalu yang mencapai nilai Rp 6,88 triliun atau tumbuh sebesar 14,26 persen dari 2018, sedangkan untuk margin EBITDA sebesar 62,65 persen.
Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp 10,98 triliun, tumbuh 12,26 persen dari 2018, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp 10,13 triliun atau naik 12,11 persen dari 2018. Sementara pendapatan usaha lain Rp 853,47 miliar, naik 14,08 persen dari tahun sebelumnya.
Jasa Marga juga terus konsisten melakukan ekspansi guna menjaga pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Total 6 jalan tol baru sepanjang 161,58 km berhasil dioperasikan oleh perusahaan pelat merah tersebut pada 2019.
Dengan begitu, hingga akhir 2019 Jasa Marga berhasil mengoperasikan total 1.162 km jalan tol.
Daftar Tol Baru Jasa Marga
Adapun 6 jalan tol baru yang beroperasi di 2019 antara lain:
1. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi VII (Sei Rampah - Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 km
2. Pandaan-Malang Seksi I-IV (Pandaan-Pakis) sepanjang 35,38 km
3. Gempol-Pandaan Tahap II (Pandaan IC-Pandaan) sepanjang 1,56 km
4. Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 km
5. Jakarta-Cikampek II Elevated sepanjang 38,00 km
6. Balikpapan-Samarinda Seksi II-IV (Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2) sepanjang 66,24 km.
Lewat pengoperasian tersebut, Jasa Marga turut menyumbang pencapaian bisnis jalan tol dengan mengoperasikan jalan tol pertama di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang sekaligus jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, yakni Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.
Kehadiran jalan tol tersebut dipercaya akan memangkas perjalanan yang sebelumnya tiga jam menjadi satu jam, sehingga akan memperlancar konektivitas dua kota kegiatan ekonomi bisnis Balikpapan dan Samarinda yang saling melengkapi, pengembangan kawasan industri, serta mempercepat akses masuk ke kawasan inti wilayah IKN.
Advertisement