Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan di jalan tol, terutama pada jalur yang sering mengalami kemacetan, tren pembangunan hotel di rest area semakin mendapat perhatian. Fasilitas ini dinilai menjadi solusi bagi para pengemudi yang membutuhkan tempat istirahat lebih nyaman dalam perjalanan jauh.
Pengamat properti Aleviery Akbar menyebutkan faktor utama yang mendorong munculnya tren hotel di rest area adalah tingginya arus lalu lintas di jalan tol. “Kemacetan yang semakin tinggi membuat perjalanan menjadi lebih lama dan melelahkan. Dengan adanya hotel di rest area, pengemudi dapat beristirahat dengan lebih nyaman sebelum melanjutkan perjalanan,” ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat (21/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Kehadiran hotel di rest area memiliki dampak signifikan terhadap kenyamanan dan keamanan pengguna jalan, terutama bagi pengemudi jarak jauh. Berdasarkan teori keselamatan berkendara, pengemudi disarankan untuk beristirahat setiap tiga jam guna mengurangi risiko kelelahan dan meningkatkan fokus saat mengemudi.
Advertisement
“Sebagaimana teori dalam perjalanan jarak jauh, pengemudi sebaiknya beristirahat setiap tiga jam sekali agar tetap waspada di jalan. Adanya hotel di rest area dapat memberikan fasilitas istirahat yang lebih baik dibandingkan hanya tidur di dalam kendaraan,” jelasnya.
Dimanfaatkan oleh Pengemudi Pribadi dan Logistik
Tidak hanya pengemudi kendaraan pribadi, fasilitas penginapan di rest area juga bermanfaat bagi pengemudi angkutan umum dan logistik. “Kelelahan dalam berkendara dialami oleh semua pengemudi, baik yang mengendarai mobil pribadi maupun kendaraan logistik. Bedanya hanya pada tingkat kenyamanan kendaraan yang dikemudikan,” kata Aleviery.
Pengemudi truk dan angkutan umum sering kali harus berkendara selama berjam-jam tanpa istirahat yang cukup. Dengan adanya hotel di rest area, mereka memiliki opsi untuk tidur dengan lebih nyaman, sehingga bisa berkendara dengan lebih aman setelah beristirahat.
Mengurangi Risiko Kecelakaan Akibat Kelelahan
Salah satu manfaat utama dari hotel di rest area adalah mengurangi angka kecelakaan akibat kelelahan pengemudi. Menurut data, banyak kecelakaan di jalan tol terjadi akibat microsleep atau tertidur sejenak saat berkendara.
“Saya sangat setuju bahwa hotel di rest area bisa mengurangi kecelakaan. Dengan beristirahat di tempat yang lebih layak, pengemudi bisa kembali segar dan lebih fokus saat berkendara,” kata Aleviery.
Dengan adanya tempat istirahat yang lebih baik, risiko kecelakaan akibat kelelahan dapat diminimalisir, terutama bagi pengemudi yang menempuh perjalanan panjang.
Model Hotel yang Ideal di Rest Area
Agar tetap efisien dan tidak mengganggu fungsi utama rest area, konsep hotel yang dibangun harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jalan. Model yang ideal bisa berupa motel, hostel, atau vila kecil yang dapat menampung satu keluarga.
“Hotel di rest area tidak perlu besar, yang penting cukup untuk pengemudi beristirahat dengan nyaman. Bisa dalam bentuk motel, hostel, atau vila kecil, yang tetap memperhatikan efisiensi ruang di rest area,” ungkap Aleviery.
Dengan konsep yang tepat, hotel di rest area dapat menjadi alternatif tempat istirahat yang lebih baik dibandingkan tidur di dalam kendaraan atau di fasilitas umum yang kurang memadai. Menurut Aleviery, keberlanjutan bisnis ini sangat bergantung pada tingkat kepadatan lalu lintas di lokasi tersebut.
“Jika arus kendaraan di area tersebut sangat tinggi, maka hotel bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Namun, jika hanya ramai pada musim tertentu seperti mudik Lebaran, maka investasi dalam hotel berbintang bisa menjadi tantangan dalam pengembalian modal,” jelasnya.
Advertisement
Prospek Hotel di Rest Area dalam 5–10 Tahun ke Depan
Dalam jangka panjang, tren hotel di rest area diperkirakan tidak akan mengalami perubahan drastis. Rest area tetap akan berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara bagi pengguna jalan tol. Namun, permintaan terhadap fasilitas penginapan tetap ada, terutama bagi pengemudi yang membutuhkan istirahat lebih dari sekadar tidur di dalam mobil.
“Konsep rest area adalah tempat pemberhentian sementara, sehingga tidak akan banyak berubah dalam 5–10 tahun ke depan. Namun, jika pengelola mampu mengembangkan konsep hotel yang efisien dan sesuai kebutuhan, tren ini tetap memiliki prospek,” kata Aleviery.
Peluang saat Musim Mudik dan Liburan
Pada momen tertentu seperti mudik Lebaran, hotel di rest area bisa menjadi solusi bagi pemudik yang ingin menghindari kemacetan di jalan tol. Namun, segmen hotel yang berpeluang berkembang lebih besar adalah hotel kelas melati atau penginapan sederhana.
“Selama belum banyak alternatif jalur tol, hotel di rest area akan tetap diminati saat musim mudik. Namun, untuk hotel berbintang mungkin kurang menarik karena tingginya biaya investasi dan rendahnya tingkat okupansi di luar musim liburan,” jelas Aleviery.
Tren hotel di rest area semakin berkembang seiring dengan meningkatnya volume kendaraan dan kebutuhan pengemudi akan tempat istirahat yang lebih layak. Selain meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara, fasilitas ini juga berpotensi mengurangi angka kecelakaan akibat kelelahan.
Namun, keberlanjutan bisnis ini sangat bergantung pada lokasi dan tingkat kepadatan lalu lintas di sekitar rest area. Dengan model bisnis yang tepat dan dukungan teknologi, hotel di rest area bisa menjadi bagian dari solusi perjalanan yang lebih nyaman dan aman bagi pengguna jalan tol di Indonesia.
Advertisement
