Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merehabilitasi dan merenovasi 10.000 sekolah, madrasah, hingga perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar para siswa diseluruh Tanah Air dapat menuntut ilmu dengan baik pasca berakhirnya pandemi covid-19.
"Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian PUPR mendapat tugas tambahan untuk melakukan percepatan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia pada 2019-2024," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulisnya, Minggu (3/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah di seluruh wilayah Indonesia harus berjalan baik. Antara lain dilengkapi fasilitas olahraga, penyediaan air bersih dan sanitasi yang baik termasuk tempat cuci tangan, penataan lansekap atau taman sekolah, dan bangunan tahan gempa.
"Standar bangunan dan kelengkapannya agar bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik," lanjut Menteri Basuki.
Pada Tahun Anggaran 2019 Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (Pusat PSPPOP), Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya telah melakukan rehabilitasi sebanyak 1.467 sekolah dari jenjang SD sampai SMU dan 144 madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah).
Standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah tersebut dilengkapi fasilitas lapangan olahraga, toilet yang baik termasuk tempat cuci tangan serta penataan lansekap (taman).
Dia berharap proses pembangunan fasilitas pendidikan ini membuat para pelajar dapat belajar dengan nyaman ketika kembali ke sekolah setelah pandemi ini berakhir. Peningkatan kualitas bangunan sekolah yang dilakukan Kementerian PUPR sejalan dengan tema Hardiknas yakni Belajar dari covid-19.
Â
Respons Sekolah
Sementara itu, Kepala Sekolah MIN 12 Bandar Lampung, Munashiroh mengatakan, sebelum dilakukan rehabilitasi oleh Kementerian PUPR, kondisi sekolahnya selalu banjir ketika turun hujan di wilayahnya.
"Rasanya kembali ke rumah baru. Anak-anak menjadi semangat. Kelasnya baru, catnya bagus, plafonnya baru. Kemudian juga lantainya bagus, halamannya juga diganti semua, sehingga kami sekarang nyaman belajar. Walaupun hujan lebat kami juga tidak buru-buru pulang karena memang sudah tidak banjir lagi," kata Munashiroh.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Dian Rinova, Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. Menurutnya fasilitas yang sudah dibangun Kementerian PUPR membuatnya lebih senang dan nyaman belajar.
"Dulu kalau musim hujan kalau sekolah was-was takut atapnya roboh. Sekarang sudah bagus, jadi nyaman belajar," jelas dia.
Advertisement