Keberhasilan UMKM Go Digital Masih Rendah

Produk dan strategi promosi UMKM di Indonesia dinilai masih lemah dan belum mampu menarik minat masyarakat secara besar.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Jun 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2020, 18:45 WIB
Menkop UKM Dorong Pelaku UMKM Terus Berinovasi Menangkap Peluang Saat Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam  konteks pemasaran digital di nilai masih rendah.

“Dilihat dari data yang dimiliki Kementerian dan data e-commerce, keberhasilan UMKM di online cukup rendah antara 4-10 persen,”  kata Teten dalam satu diskusi online dengan KoinWorks, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan UMKM sulit bersaing di market digital, yakni produk, dan strategi promosi atau pemasarannya yang masih lemah dan belum mampu menarik minat masyarakat secara besar.

“Banyak salah satunya produk, produk mereka kadang-kadang packaging-nya bagus tapi kapasitas produksinya masih kecil, jadi ketika permintaannya banyak tidak mampu memenuhi permintaan konsumen,” jelasnya.

Lalu berkaitan dengan strategi promosi di market online, yang ternyata keahlian tersebut belum dimiliki para pelaku UMKM. Maka dari itu, pihaknya dari Kementerian Koperasi dan UMKM akan mengedukasi, mengkurasi, dan menginkubasi agar UMKM bisa masuk ke ranah digital.

“Untuk UMKM bisa masuk ke online, pemerintah tidak bisa sendiri melainkan butuh bantuan dari berbagai pihak,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Revisi

Tingkatkan Kesejahteraan di Hari Tua, Menkop UKM Dukung ASN dan Pensiunan Buka Kios Warga
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Dirinya menyebut pelatihan di Kementerian dan daerah harus di revisi karena banyak pelatihan-pelatihan mandiri tidak terhubung dengan ekosistem, sehingga UMKM menjadi kesulitan saat masuk ke market digital.

“Begitu pun dengan UMKM yang ada kepentingan ingin mengembangkan usaha,  tapi  tidak terhubung dengan pembiayaan, oleh karena itu banyak yang akan kita evaluasi untuk pelayanan UMKM dan koperasi ke depan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya