Zurich Insurance Indonesia Bakal Konversi Jadi Asuransi Umum Syariah

Konversi Zurich Insurance Indonesia tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jun 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 15:55 WIB
20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Zurich Insurance Group berencana untuk menkonversi salah satu entitas usahanya yang beroperasi di Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia (ZII) menjadi perusahaan asuransi umum Syariah. Konversi ini tengah menunggu persetujuan dari OJK.

Konversi ini dilakukan menyusul kesuksesan akuisisi 80 persen saham PT Asuransi AdiraDinamika Tbk (Adira Insurance) oleh Zurich Insurance Group pada di November 2019. Akuisisi Adira Insurance ini menunjukan komitmen jangka panjang Zurich untukmemperkuat skala bisnis dan keberadaannya di Indonesia.

CEO Zurich Insurance Indonesia Hilman Simanjuntak menjelaskan, sejalan dengan komitmen ini, konversi menjadi perusahaan asuransi umum syariah akan memberikan peluang bagi Zurich untuk memberikan serangkaian produk dan solusi yang dapat memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen di Indonesia akan produk proteksi yang menyeluruh.

Menurut Hilman, Indonesia adalah pasar yang penting bagi Zurich. Perusahaan memiliki ambisi untuk mengembangkan dan memperkuat unit bisnis asuransi syariah, umum, dan jiwa di Indonesia.

"Kami juga sangat antusias dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia melalu rencana konversi ini." jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (26/6/2020).

“Sebagai perusahaan asuransi multinasional, Zurich terus berusaha untuk berinovasi dan berinteraksi dengan nasabah kami untuk memberikan layanan terbaik. Guna mengikuti perkembangan perilaku konsumen, kami akan mengembangkan produk dan solusi yang bisa diakses baik secara digital maupun jalur distribusi konvensional.” tambah dia. 

Perusahaan asuransi umum Syariah dari Zurich ini diharapkan dapat beroperasi di 2021 dengan nama perusahaan PT Zurich General Takaful Indonesia (ZGTI). Setelah konversi ini dilakukan, nasabah ZII bisa memilih untuk memperbarui kontrak polis mereka untuk produk asuransi umum konvensional dengan Adira Insurance atau mengganti kontrak polis mereka menjadi polis asuransi umum Syariah dengan ZGTI.

Zurich Indonesia saat ini memasarkan solusi asuransi jiwa melalui PT Zurich TopasLife (ZTL) dan asuransi umum melalui Adira Insurance.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Zurich Rampungkan Transaksi Akuisisi Asuransi Adira

20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Sebelumnya, Zurich Insurance Group (Zurich) telah menyelesaikan akuisisi 80 persen saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) dan pemegang saham minoritas. Dengan akusisi ini maka akan menjadi perusahaan asuransi umum Internasional terbesar di Indonesia.

Transaksi ini mencakup dua perjanjian distribusi jangka panjang masing-masing dengan Bank Danamon dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance). Bank Danamon tetap menjadi pemegang saham minoritas di Asuransi Adira. 

CEO Zurich Asia Pacific Jack Howellmengungkapkan, Indonesia merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan perusahaan di Asia Pasifik karena wilayah ini telah menjadi kontributor yang lebih signifikan bagi Grup Zurich.

“Dengan menggabungkan keunggulan kami, kami berada di posisi yang tepat untuk menawarkan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan ritel dan korporasi. Jaringan Adira yang luas dan relasinya dengan pelanggan yang kuat akan melengkapi jejak global dan keahlian underwriting Zurich." jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2019).

Country Manager Zurich Indonesia dan President Director PT Zurich Topas Life, Chris Bendl menyampaikan bahwa transaksi ini sejalan dengan strategi pertumbuhan bisnis Zurich di Indonesia.

"Sebagai perusahaan asuransi umum Internasional terbesar, kami berada dalam posisi yang tepat untuk memainkan peran aktif dalam pengembangan industri asuransi Indonesia," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya