Sepekan Dibuka, Pengunjung Ragunan Masih di Bawah Target Harian

Ragunan masih membatasi pengunjung agar mempermudah pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2020, 17:14 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 17:14 WIB
Hari Pertama Ragunan Kembali Dibuka
Pengunjung mencuci tangan memasuki Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Ragunan mulai dibuka kembali untuk pengunjung pada Sabtu ini di masa PSBB transisi dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Lokasi wisata Taman Margasatwa Ragunan (TMR) atau Ragunan kembali dibuka bagi masyarakat seiring penerapan new normal, sejak 20 Juni 2020. Meski dibuka, pengelola masih membatasi jumlah pengunjung hanya 1.000 orang per hari.

Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan, Ketut Widarsana mengatakan, pembatasan pengunjung dilakukan agar mempermudah pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan. Sekaligus menekan risiko penularan virus Covid-19 di kawasan wisata satwa di Jakarta Selatan ini.

"Pembatasan bagian dari penerapan protokol kesehatan. Kita kurangi jumlah pengunjung, jadi 1000 orang per harinya," tegas dia saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (28/6/2020).

Namun, pihaknya mengatakan sejak di buka seminggu lebih Ragunan masih belum mencapai target jumlah pengunjung yang di tetapkan pengelola. Sebab, jumlah pengunjung hanya berkisar di antara 300 hingga 500 orang per harinya.

"Seperti di hari ini hingga pukul 09.00 Wib, baru 360 orang pengunjung yang ke sini (Ragunan). Nanti kita harapkan bisa bertambah," jelasnya.

Adapun, sepinya pengunjung diduga akibat adanya larangan kunjungan wisatawan yang dilakukan secara berkelompok atau rombongan. Sebab dalam kondisi normal, mayoritas pengunjung terdiri dari kelompok rombongan baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum.

Selain itu, masih berlakunya aturan pengunjung hanya warga ber-KTP DKI di masa transisi menuju kenormalan baru juga turut mempengaruhi turunnya angka kunjungan. Mengingat saat belum terjadi pandemi tersebut, pengunjung Ragunan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kendati demikian, pihaknya mengaku telah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan jumlah pengunjung harian. Antara lain promosi wisata secara masif melalui media daring maupun cetak berskala nasional.

Kemudian, promosi juga dilakukan melalui siaran radio ternama di ibukota. Hingga pemanfaatan promosi melalui berbagai akun sosial media internal Ragunan.

"Intinya kita sudah semaksimal mungkin mencapai target pengunjung harian yang di tetapkan. Mungkin nanti kenaikan juga akan bertahap, ini juga kan masih masa transisi," tegas dia.

Saksikan video di bawah ini:

Warga Masih Takut Bepergian, Mal dan Tempat Wisata di Jakarta Sepi

Libur Panjang, Warga Padati Kawasan Kebun Binatang Ragunan
Ilustrasi Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut tempat wisata dan mal di Jakarta masih sepi pengunjung meski telah dibuka.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Cucu Kurnia menyebut, jumlah pengunjung di tempat hiburan itu masih kurang dari kapasitas 50 persen yang ditentukan.

Untuk Ragunan, dari kapasitas 1.000 orang, hanya ada 700 pengunjung pada akhir pekan kemarin. Jumlah pengunjung TMII pada Sabtu 20 Juni lalu sebanyak 1.700 orang dan pada Minggu 21 Juni sebanyak 6.070 dari kapasitas 15.000 pengunjung.

Sementara Ancol, dari kuota 30 persen dari total kapasitas sebenarnya atau 20.000 pengunjung, hanya ada pengunjung 2.600 pada Sabtu dan 4.600 di Minggu.

"Sepi, padahal Ancol, ini tidak se-ekspetasi kita. Sepi," kata Cucu di DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Selain tempat wisata milik DKI, Cucu menyebut mal pun masih sepi pengunjung, bahkan belum mencapai batas ketentuan kapasitas 50 persen.

“Mal di hari kerja sekitar 20 atau 30 persen dari 50 persen kapasitas. Agak ramai perkantoran, tapi yang di permukiman, seperti Kelapa Gading masih sepi,” ucap Cucu.

Cucu menyatakan, laporan dari asosiasi pengusaha, masyarakat masih takut berpergian ke tempat belanja. “Memang menurut asosiasi, orang masih takut bepergian,” tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya