Dua Siasat Bank Jaga Rasio Kecukupan Modal di Tengah Corona

Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan menjadi sangat penting ditengah kondisi pandemi

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jul 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 18:15 WIB
Ilustrasi bank
Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjaga keberlangsungan perbankan di masa pandemi seperti saat ini, harus bisa dipastikan bahwa perbankan memiliki bantalan likuiditas yang cukup. 

Akibatknya, sektor kredit terimbas, hingga menggerus kemampuan mereka dalam menyetor uang. Hal ini mengakibatkan macetnya cash flow perbankan.

Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kiryanto menuturkan bahwa Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan menjadi sangat penting ditengah kondisi pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya. Karena dengan modal yang cukup, bank bisa lebih kuat lagi dalam mendukung operasionalnya.

Menurutnya, ada dua cara yang bisa dilakukan bank untuk menjaga kecukupan modalnya. Yakni bisa melalui suntik modal langsung perbankan dari pemegang saham pengendali, atau bisa juga dengan tidak membagikan dividen.

"Perbankan harus 'lari maraton' dalam jangka panjang ini untuk bertahan. Sampai kita benar-benar tau kapan produksi vaksin dan pendistribusiannya," jelas Ryan dalam diskusi infobanktalknews dengan tema "Peran Pemilik dalam Mendukung Kinerja Bank", Kamis (9/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

BI Dianggap Responsif

Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

Ryan mengaku bersyukur karena BI telah mengeluarkan Quantitative Easing (QE) atau kebijakan pelonggaran moneter sehingga bank-bank bisa bergerak lebih leluasa.

Ia melihat CAR secara industri sejauh ini sudah menurun dari 23 persen ke level 21 persen hingga Maret 2020. Artinya sejauh ini telah banyak bank-bank telah mengeluarkan dana pencadangannya. Bank pun saat ini tidak hanya harus menjaga kualitas asetnya, tapi juga harus menjaga likuiditasnya. Sehingga penting bank-bank menjaga kecukupan modalnya.

"Karena likuiditas itu diibaratkan seperti darah. Disitu ada vitamin, nutrisi dan sebagainya. Jika bank likuiditasnya kering, bisa bahaya," kata Ryan.

 

Komitmen Pemilik Modal

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Anung Herlianto mengungkapkan, peran serta komitmen kepemilikan modal perbankan nasional sangat dibutuhkan saat ini.

Menurutnya, pemilik modal harus senantiasa berkomitmen menjaga kesehatan bank, tak peduli dari asing maupun dalam negeri.

“Kita memonitori dua risiko ini saja risiko likuiditas risiko kredit dan bantalan yang cukup memadai dari sisi CAR. Oleh karena itu, peran kepemilikan modal sangat diperlukan dalam kondisi krisis saat ini,” ujar Anung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya