Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melanjutkan 4 proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau pos perbatasan negara di Kalimantan Utara.
Keempat pos yang berbatasan dengan Malaysia tersebut yakni PLBN Terpadu Sei Pancang, PLBN Terpadu Long Midang dan PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan, serta PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau.
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, kehadiran pos perbatasan tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
Advertisement
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Menteri Basuki, Senin (13/7/2020).
Pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan telah dimulai pada 24 Februari 2020. Ditargetkan proyek ini selesai pada 17 Juli 2021.
Saat ini progres pembangunan fisik telah mencapai 1,37 persen. Nilai kontrak pembangunan PLBN ini sebesar Rp 226,18 miliar.
Adapun pembangunan PLBN ini dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Ruang lingkup pekerjaan meliputi bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, lansekap, pekerjaan interior, X-Ray cabin baggage, metal detector, jalan dan parkir kendaraan, jembatan, serta mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP) kawasan.
Bangunan utama pos perbatasan akan dibangun setinggi 3 lantai seluas 5.613 m2, mess pegawai dibangun setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 m2, dan Wisma Indonesia dibangun setinggi 2 lantai seluas 1.888 m2.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLBN Terpadu Long Midang
Sementara PLBN Terpadu Long Midang di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan direncanakan akan mulai kontrak pada Juli 2020 ini. Pengerjaannya ditargetkan rampung pada Desember 2021.
Anggaran pembangunan PLBN ini sebesar Rp 245,38 miliar, meliputi pekerjaan bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, lansekap, pekerjaan interior, X-Ray cabin baggage, metal detector, jalan dan parkir kendaraan, jembatan, serta mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP) kawasan.
Selanjutnya, PLBN Terpadu Labang di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan akan mulai dibangun pada Oktober 2020. Rencananya proyek ini selesai pada pertengahan 2022 dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Pembangunan PLBN ini meliputi pekerjaan bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, Patung Garuda dan lansekap.
Di Kabupaten Malinau, Kementerian PUPR akan membangun PLBN Terpadu Long Nawang yang berlokasi di Kecamatan Kayan Hulu. Pembangunan PLBN ini dimulai pada Juni 2020 dan ditargetkan selesai pada Desember 2021.
Lingkup kegiatan pembangunan PLBN ini meliputi pekerjaan bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, masjid dan lansekap. Pengerjaan tersebht menelan anggaran sebesar Rp 259,34 miliar.
Advertisement
Pengembangan PLBN Skouw Capai 91 Persen
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meneruskan pengembangan sarana dan prasarana penunjang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan lanjutan kawasan perbatasan Skouw bertujuan untuk pertahanan keamanan sekaligus mendukung kegiatan sosial-ekonomi pada wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (25/6/2020).
Saat ini, progres pengembangan sarana dan prasarana penunjang PLBN Terpadu Skouw telah mencapai 91,99 persen. Pekerjaan ini dimulai pada 13 Agustus 2019 dan ditargetkan selesai 31 Agustus 2020. Pengerjaannya menelan anggaran sebesar Rp 129,1 miliar, yang dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya dengan manajemen konstruksi PT Yodya Karya.
PLBN Skouw Hidupkan Ekonomi Perbatasan Indonesia-Papua NuginiKonstruksi PLBN Yetetkun di Papua Ditargetkan Rampung Agustus 2021Â Â
Lingkup pekerjaan pengembangan sarana dan prasarana penunjang PLBN Terpadu Skouw meliputi infrastruktur dan penataan kawasan, pembangunan mess karyawan, bangunan pasar, kantor pengelola, renovasi masjid, renovasi gedung serba guna, jembatan penghubung, patung Soekarno, ornamen gerbang, videotron, signage, sculpture, dan sitting group.
Pekerjaan infrastruktur kawasan meliputi perkerasan jalan sepanjang 296 meter, pekerjaan saluran drainase sepanjang 1.620 meter, kolam retensi, kolam penampungan air, pagar keliling sepanjang 1.008 meter, penataan parkir, pembuatan TPS, pekerjaan mamah sirih sebanyak 35 unit dan perabot jalan (tempat sampah dan penerangan).
Sementara penataan kawasan meliputi pekerjaan penanaman taman dengan pohon tabebuya, trembesi, ketapang dan ketapang kencana, pekerjaan perkerasan dan playground.Â
Mess Karyawan
Mess karyawan dibangun sebanyak 21 unit yang terdiri dari 18 unit tipe 36, 2 unit tipe 54 dan 1 unit tipe 75. Mess karyawan ini dilengkapi dengan air bersih, sanitasi, drainase dan listrik.
Untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat sekitar, Kementerian PUPR juga membangun pasar di PLBN Terpadu Skouw seluas 7.269 m2 yang terdiri dari 2 lantai.
Pasar ini memiliki total 152 kios, dimana lantai dasar terdapat 40 kios dan lantai satu 112 kios. Kantor pengelola juga dibangun setinggi 2 lantai.
Lantai dasar seluas 347,11 m2 terdiri dari ruang rapat, ruang server, ruang loker, gudang, toilet, dan lobby. Sementara lantai atas seluas 104,62 m2 diperuntukan sebagai ruang staf umum, ruang kepala pasar, ruang panel, ruang administrasi, pantry, dan selasar.Â
Advertisement