Kepala BPS: Jangan Takut Kalau Didatangi Petugas Sensus Penduduk

BPS sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan petugas sensus penduduk maupun para responden.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Agu 2020, 12:35 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 12:35 WIB
Sensus Penduduk 2020, BPS Gunakan Sistem Online
Petugas BPS menunjukan jumlah masyarakat yang telah melakukan sensus penduduk online di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020). BPS telah memulai pendataan Sensus Penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020 yang dapat diakses dengan perangkat yang terhubung internet. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mulai 1 September 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus penduduk secara manual atau dari pintu ke pintu. Sebelumnya, telah dilakukan sensus secara online pada 15 Februari sampai dengan 29 Mei 2020 dengan 51,4 penduduk telah ikut berpartisipasi.

Sebagai informasi, ada dua perubahan mendasar dalam pelaksanaan sensus penduduk 2020 ini. Dimana untuk pertama kalinya, sensus penduduk 2020 menggunakan metode kombinasi dengan data Dukcapil sebagai data dasar. Dan untuk pertama kalinya pula, digunakan Sensus Penduduk online.

Seiring dengan perkembangan pandemi covid-19 saat ini, BPS menghimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir jika didatangi petugas sensus penduduk. Sebab, BPS akan membekali petugas yang berada di lapangan senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan tugasnya.

“BPS sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan petugas sensus maupun responden dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh petugas sensus harus melakukan rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan petugas sensus sebelum terjun ke lapangan,” beber Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam Kick Off Sensus Penduduk September 2020, Senin (31/8/2020).

Saat terjun ke lapangan, petugas diwajibkan menggunakan masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer, serta wajib menerapkan physical distancing saat bertemu dengan responden.

“Dengan demikian, kami berharap masyarakat yakin dan dapat menerima petugas sensus penduduk, tanpa harus takut akan terpapar virus Covid-19 dari petugas yang datang untuk mendata,” kata Kecuk.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

BPS Catat 51,4 Juta Orang Ikut Sensus Penduduk Online

Sensus Penduduk 2020, BPS Gunakan Sistem Online
Petugas BPS menunjukan jumlah masyarakat yang telah melakukan sensus penduduk online di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020). BPS telah memulai pendataan Sensus Penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020 yang dapat diakses dengan perangkat yang terhubung internet. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat sebanyak 51,4 juta penduduk Indonesia telah berpartisipasi dalam sensus penduduk online yang diselenggarakan pada 15 Februari sampai dengan 29 Mei 2020.

“Telah dilaksanakan sejak tanggal 15 Februari sampai dengan tanggal 29 Mei 2020, sebanyak 51,4 penduduk telah ikut berpartisipasi,” ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam Kick Off Sensus Penduduk September 2020, Senin (31/8/2020).

 

Menurutnya, hal tersebut merupakan capaian yang menggembirakan. Mengingat ini merupakan pertama kalinya sensu penduduk dilaksanakan secara daring (online).

“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah berkontribusi untuk sensus penduduk online. Ini membuktikan bahwa sensus penduduk telah menjadi milik dan bagian dari kehidupan kita, sehingga kita semua merasa terpanggil,” tutur Kecuk.

Namun demikian, Kecuk menyebutkan jumlah tersebut hanya setara 19 persen dari total penduduk Indonesia. Sehingga masih ada pekerjaan besar yang harus diselesaikan.

“Partisipasi 51,4 juta penduduk di dalam sensus penduduk online baru setara 19 persen dari total penduduk Indonesia, masih terdapat 81 persen penduduk Indonesia yang harus dicatat keberadaannya. Oleh karena itu, pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 akan dilanjutkan dengan pencatatan lapangan di bulan September 2020,” jelas dia.

Adapun pelaksanaan di lapangan, Kecuk menyebutkan akan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika didatangi oleh petugas BPS.

“Dengan demikian, kami berharap yakin dan dapat menerima petugas yang tanpa harus merasa takut akan terdapat terpapar virus Covid-19 dari petugas sensus penduduk yang akan datang untuk menjaga pencacahan lapangan yang akan dimulai besok pada tanggal 1 September (2020),” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya