PTPP Rombak Susunan Direksi dan Komisaris 2 Anak Usaha

PT PP (Persero) Tbk melakukan perombakan susunan pengurus anak perusahaanya.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Okt 2020, 17:17 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 17:15 WIB
BUMN PP Raih Kontrak Baru Rp 10,9 Triliun Hingga Agustus
Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk melakukan perombakan susunan pengurus anak perusahaanya. Adapun perombakan susunan pengurus anak perusahaan dilakukan terlebih dahulu pada PT PP Presisi Tbk (PPRE) dan PT PP Properti Tbk (PPRO).

Perubahan tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PPRE dan PPRO yang diselenggarakan pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu Pelaksanaan RUPS Luar Biasa tersebut diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat dengan adanya pembatasan jumlah peserta yang hadir di dalam ruang rapat.

Dalam pelaksanaan RUPS Luar Biasa tersebut, terdapat 2 Mata Acara yang memerlukan persetujuan Pemegang Saham, yaitu Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Susunan Pengurus.

“Perubahan susunan pengurus adalah hal yang lazim dilakukan dalam suatu perusahaan. Di PPRE terdapat salah satu direksi yang memasuki masa purnabakti sehingga diperlukannya pergantian pengurus, dan direksi yang kini diangkat memiliki kapasitas untuk memperkuat PPRE kedepan. Sedangkan Jajaran Direksi PPRO yang sebelumnya telah lama menjabat telah berhasil membawa PPRO untuk melakukan IPO dan membranding nama PPRO sampai dengan saat ini, kini saatnya untuk melakukan penyegaran.  Beberapa posisi diisi oleh direksi-direksi muda yang memiliki pengalaman di bidang investasi dan konstruksi," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).

PTPP melakukan perombakan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PPRE dan PPRO dimana dengan adanya perubahan tersebut akan membawa optimisme baru dalam perusahaan.

PTPP telah menunjuk beberapa generasi muda yang berpengalaman dibidangnya untuk menduduki posisi sebagai Direktur di kedua anak perusahaannya itu. PTPP optimistis dengan dilakukannya perombakan susunan pengurus di PPRO dan PPRE dapat mendukung program strategis PTPP selaku holding dari kedua anak perusahaannya tersebut.

"Perubahan ini juga merupakan strategi PTPP untuk mengoptimalkan kinerja jangka panjang perusahaan, serta memperkuat posisi PTPP sebagai salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia. Saat ini, PTPP juga tengah mempersiapkan satu tahapan transformasi bisnis baru sebagai salah satu langkah perusahaan untuk meningkatkan nilaitambah di mata para stakeholders,” ungkap dia.

Berikut perubahan susunan pengurus PPRO:

Komisaris

1. Agus Purbianto Komisaris Utama

2. Aryanto Sutadi Komisaris Independen

3. Wahyu Indro Widodo Komisaris Independen

Direksi

1. Sinurlinda Gustina M Direktur Utama

2. Deni Budiman Direktur Keuangan

3. Rudi Harsono Direktur Operasi 1

4. Thomas Arso Anggoro Direktur Operasi 2

5. Fajar Saiful Bahri Direktur Business Development & HCM

 

Berikut perubahan susunan pengurus PPRE:

Komisaris

1. Muhammad Toha Fauzi Komisaris Utama

2. Indra Jaya Rajagukguk Komisaris Independen

3. Rukmini Triastuti Komisaris Direksi

Direksi

1. Rully Noviandar Direktur Utama

2. Benny Pidakso Direktur

3. M. Wira Zukhrial Direktur

4. M. Darwis Hamzah Direktur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PTPP Kantongi Kontrak Baru hingga Rp 11 Triliun, Ini Daftar Proyeknya

Terowongan Notog merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto. (Dok PTPP)
Terowongan Notog merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto. (Dok PTPP)

PT PP (Persero) Tbk telah meraih perolehan kontrak baru sampai dengan Agustus sebesar Rp 11,24 triliun. Di tengah pandemik Covid-19 saat ini, kontrak-kontrak baru terus diraih oleh Perseroan.

Pencapaian kontrak baru sebesar Rp 11,24 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar 84 persen dan Anak Perusahaan sebesar 16 persen.

Beberapa proyek yang berhasil diraih PTPP sampai dengan Agustus 2020 antara lain RDMP JO sebesar Rp1,80 triliun, SPAM Pekanbaru sebesar Rp 1,26 triliun, Bogor Apartement sebesar Rp 1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp 817 miliar, Sport Centre Banten Rp 794 miliar, SGAR Alumina Rp 660 miliar.

Kemudian, RDMP Reguler Rp 576 miliar, Jalan Kendari-Toronipa Rp 412 miliar, Muara Bakah Pipeline & Refinery Rp 290 miliar, Dual Fuel Power Plant Freeport 80 MW Rp 261 miliar, PLBN Long Nawang Rp 204 miliar dan sebagainya.

“Perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 11,24 triliun sampai dengan akhir bulan Agustus 2020. Manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai. Hal tersebut terlihat dari bermunculannya proyek-proyek baru yang diraih oleh Perseroan di masa pandemic Covid-19 ini,” ujar Novel Arsyad Direktur Utama Perseroan mengatakan kepada media.

Sampai dengan Agustus 2020, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru PTPPdengan kontribusi sebesar 46 persen, disusul oleh Pemerintah sebesar 32 persen dan Swasta sebesar 22 persen dari total perolehan kontrak baru.

Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 32 persen, Oil & Gas sebesar 24 persen, Jalan dan Jembatan sebesar 16 persen, Irigasi sebesar 15 persen, Power Plant sebesar 9 persen, Industri sebesar 3 persen, dan Lain-lain sebesar 2 persen. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya