Liputan6.com, Jakarta PT PP (Persero) Tbk, perusahaan BUMN yang bergerak di sektor konstruksi dan investasi, mencatat kinerja positif selama triwulan pertama tahun 2025.
Dikutip dari laporan tertulisnya, Kamis (17/4/2025), hingga akhir Maret, perusahaan berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp6,275 triliun. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 32% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year-on-Year).
Capaian ini juga melampaui target kuartalan sebesar 151% dan telah memenuhi 21% dari total target kontrak baru yang dicanangkan untuk tahun 2025.
Advertisement
Proyek BUMN dan Swasta Dominasi Portofolio Kontrak Baru
Sebagian besar kontrak baru yang diperoleh PT PP bersumber dari proyek-proyek BUMN, yakni sebesar 52,1%. Disusul oleh proyek dari sektor swasta sebesar 28,6%, dan sisanya berasal dari proyek pemerintah sebesar 19,3%.
Jika dilihat berdasarkan sektor, proyek pelabuhan menjadi kontributor terbesar dengan porsi 37,2%, diikuti oleh sektor gedung 32,9%, jalan dan jembatan 22,6%, bendungan 4,3%, irigasi 2,8%, serta migas sebesar 0,3%.
Proyek Strategis Dongkrak Nilai Kontrak di Maret 2025
Pada Maret 2025, PT PP mengamankan beberapa proyek besar yang mendorong lonjakan signifikan dalam nilai kontraknya. Dua proyek terbesar yang berhasil diraih adalah Proyek New Priok East Access (NPEA) Seksi II senilai Rp2,33 triliun serta Proyek Mandiri Financial Center di kawasan PIK yang bernilai Rp878,3 miliar.
Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo, mengungkapkan bahwa proyek NPEA menjadi pendorong utama kenaikan nilai kontrak sebesar 116% dibandingkan Februari 2025.
"Ini juga menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi dasar optimisme perusahaan untuk terus mengejar target pemasaran hingga akhir tahun," katanya.
PTPP Garap Proyek RS Harapan Kita-Tokushukai, Segini Nilainya
PT PP Tbk (PTPP) berkomitmen mendukung peningkatan layanan kesehatan di Indonesia melalui proyek pembangunan Gedung RS Harapan Kita-Tokushukai.
Kontrak proyek RS Harapan Kita-Tokushukai mencapai Rp 863,8 miliar dengan masa pelaksanaan pengerjaan selama 669 hari kalender. Proyek tersebut diharapkan menjadi salah satu ikon rumah sakit modern dan berteknologi tinggi di Indonesia. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),Senin (10/3/2025).
Corporate Secretary PT PP Tbk, Joko Raharjo menuturkan, proyek ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah meningkatkan infrastruktur kesehatan di Indonesia.
"Dengan pengalaman yang kami miliki dari proyek-proyek sebelumnya, kami optimis dapat menyelesaikan pembangunan RS Harapan Kita-Tokushukai tepat waktu dan dengan kualitas terbaik,”tutur Joko.
Dalam pembangunan ini, PTPP sebagai kontraktor utama dalam Joint Operation (JO) dengan nilai proporsi sebesar 70 persen. Sementara progress proyek saat ini mencapai 5,49 persen. Proyek yang dimulai pada 21 November 2024 dan akan selesai pada 21 September 2026 ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan, dan keselamatan pasien.
Advertisement
Dihadiri Menkes
Saat groundbreaking, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan kerja sama dengan Tokushukai Medical Group yang telah terjalin selama lebih dari 20 tahun ini dapat terus berlanjut terutama melalui pertukaran ilmu dan dokter spesialis antara Indonesia dan Jepang.
Menkes mengingatkan, RSJPD Harapan Kita memiliki tugas penting yang harus diselesaikan yakni menjadi pusat layanan penyakit jantung di Indonesia.
PTPP memiliki rekam jejak yang solid dalam pembangunan fasilitas kesehatan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari proyek-proyek antara lain RS Dharmais, RSU Adhayaksa Banten, RS UPT Vertikal Makassar, RS Hasan Sadikin, dan RS Bali Internasional Hospital (BIH).
Dengan demikian, pembangunan RS Harapan Kita- Tokushukai akan perkuat portofolio PTPP di sektor kesehatan dengan hadirkan desain modern dan futuristic yang mengutamakan kenyamanan pasien.
