Jadi Alat Penggerak Ekonomi Daerah, BPD Bisa Kurangi Beban Pemerintah Pusat

Saat ini terdapat 1.097 BUMD, 26 BPD, 240 BPR, 383 PDAM dan 484 BUMD aneka usaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2020, 21:35 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 21:34 WIB
BPD Jateng Cabang Blora (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
BPD Jateng Cabang Blora (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Bank Pembangunan Daerah (BPD) diharapkan bisa menjadi motor penggerak perekonomian di daerah. Di mana saat bank ini bisa mendapatkan laba maksimal agar pendapatan asli daerah (PAD) meningkat, kemudian dana transfer daerah dari pemerintah pusat berkurang.

"Harapannya transfer dari pemerintah pusat ini berkurang sehingga timbul kemandirian sekaligus mengurangi beban pemerintah pusat," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jakarta, Selasa (8/12/2020).

Selain BPD, BUMD juga harus semakin kuat agar daerah memiliki kemandirian. Namun sayangnya kapasitas fiskal daerah masih belum maksimal merata di semua wilayah.

Sehingga ada beberapa daerah yang sukses menghasilkan PAD lebih besar dari dana transfer dari pemerintah pusat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Ini


Contoh Daerah

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Salah satunya, Tito menyebutkan Kabupaten Badung di Bali. Sebelum pandemi, pemerintah pusat hanya mentransfer dana sebesar Rp 1,6 triliun, sementara PAD yang dihasilkan mencapai Rp 4,7 triliun.

"Itu dulu totalnya Rp 6,3 triliun, Rp 4,7 triliunnya dari PAD dan Rp 1,6 triliun dari transfer pusat," kata Tito.

Selain itu ada juga daerah yang persentase antara PAD dan dana transfer tidak jauh berbeda. Namun tidak sedikit juga daerah yang mengandalkan mengandalkan dana transfer pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan di daerah.

Saat ini terdapat 1.097 BUMD, 26 BPD, 240 BPR, 383 PDAM dan 484 BUMD aneka usaha. Dari empat jenis BUMD ini, mantan Kapolri ini menyebut BPD menjadi lokomotif perekonomian di daerah.

Dia ingin BPD menjadi sumber ketiga pendapatan daerah. Sebab, kehadiran BPD seharusnya menjadi mesin yang memperlancar perekonomian di daerah.

"Diharapkan BPD ini jadi motor pendorong pembiayaan kapasitas fiskal daerah, jangan di balik malah jadi beban daerah, apalagai hanya harapkan uang dana transfer pusat," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya