Ada Vaksin Covid-19, Masyarakat Diminta Tetap Jalankan 3M

Indonesia juga sedang mempersiapkan Vaksinasi COVID-19

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Des 2020, 15:51 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 15:41 WIB
Wajib Kenakan Sarung Tangan  di Pilkada Tangsel 2020
Pemiilih mengenakan sarung tangan plastik saat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Tangerang Selatan di TPS 23 Pondok Jagung Timur, Rabu (9/12/2020). Menggunakan masker hingga memakai sarung tangan plastik menjadi hal wajib saat melakukan pencoblosan di Pilkada 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara seperti Amerika, Kanada, Uni Emirat Arab, dan Inggris, sudah mulai melakukan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya pencegahan spesifik terhadap penularan virus yang merenggut banyak korban.

Indonesia juga sedang mempersiapkan Vaksinasi COVID-19. Saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sedang mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 yang tiba di Indonesia beberapa waktu lalu.

Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe menanggapi dinamika di masyarakat yang sudah tidak sabar menunggu tahapan selanjutnya dari program vaksinasi ini.

“Saya sekarang melihat kecenderungan banyak orang berspekulasi padahal ini masih berproses, Badan POM masih melakukan kajian-kajian dan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum izin dari Badan POM keluar. Ini adalah upaya Pemerintah untuk memastikan, vaksin yang kita gunakan betul-betul aman dan efektif,” terangnya dalam acara Dialog Produktif Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) seperti ditulis, Kamis (17/12/2020).

Proses vaksinasi dinilai sebagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi. Ditegaskannya, tidak benar, jika virus COVID-19 akan hilang dengan sendirinya usai vaksinasi

"Oleh karena itu perlu ada upaya-upaya ekstra, yaitu protokol kesehatan harus dijalankan secara konsisten, dengan adanya vaksinasi nanti diharapkan akan membantu, karena vaksin memberi proteksi yang bersifat spesifik,” tambah dr Dirga.

Sementara itu, COVID-19 memiliki spektrum gejala yang luas pada penderitanya, mulai dari tidak bergejala sama sekali hingga bergejala berat yang menyebabkan proses identifikasi pasien menjadi semakin sulit.

“Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 40 persen pasien COVID-19 tidak bergejala. Meskipun begitu, penting untuk diketahui, baik bergejala atau tidak, semua pasien COVID-19 ini bisa menularkannya ke orang lain”, terang dr. Driga lebih lanjut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanggapan Lain

Dampak Penyebaran Virus Corona, Pengunaan Masker Meningkat di Asiai Penyebaran Virus Corona
Penumpang memakai masker untuk melindungi diri dari infeksi virus corona di dermaga di Bangkok, Thailand (28/1/2020). Ketakutan terhadap virus corona dari China membuat persediaan masker semakin menipis di beberapa pusat penjualan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

Sementara itu, Penyintas COVID-19 Cherryl Hatumesen membenarkan keterangan dr. Dirga. Selaku penyintas, ia awalnya tidak merasakan gejala berat sebelum akhirnya melakukan tes swab dan terbukti positif.

“Virus COVID-19 ini benar-benar ada, jadi sambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), harus dijalankan. Selain itu dalam menghadapi COVID-19 memang perlu kedewasaan diri, untuk tidak takut mengakui apabilatertular agar bisa melindungi orang-orang di sekitar kita,” ceritanya.

Dirinya mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol Kesehatan 3M. Karena setiap upaya pencegahan tidak ada yang sempurna, jadi masyarakat harus betul-betul melakukan semuanya.

Menanggapi dinamika di masyarakat terkait vaksin ini, Cherryl Hatumesen mengatakan, di luar masih ada yang tidak antusias dengan kedatangan vaksin COVID-19 ini, padahal kelompok-kelompok yang anti vaksin ini termasuk golongan yang cukup berpendidikan.

"Kalau saya belum kena COVID-19, saya pasti mau divaksin langsung”, ungkapnya.

dr. Diga pun berpesan, vaksin merupakan instrumen penting untuk mengendalikan pandemi. Vaksinasi juga harus dilakukan bersamaan dengan 3M secara konsisten.

"Dalam mencari informasi tentang vaksin juga harus berhati-hati, carilah informasi yang terpercaya karena di luar sana banyak beredar informasi hoax yang kurang bisa dipercaya. Masyarakat harus yakin apabila sudah ada izin dari Badan POM, vaksin itu nantinya sudah dipastikan kemanan dan efektivitasnya sehingga masyarakat, tidak perlu ragu,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya