Ramalan Sri Mulyani soal Dampak Pandemi Covid-19 di 2021

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan depan Januari 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2021, 20:25 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 20:25 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 TSri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dampak dari pandemi Covid-19 masih akan terus dirasa sepanjang 2021. Langkah vaksinasi Covid-19 bassal yang dijalankan pemerintah belum cukup maksimal mengusir virus asal China itu.

"Meski akan ada vaksinasi, kita melihat dampak covid akan terasa di sepanjang 2021," kata dia dalam APBN KiTa 2020, Rabu (6/1/2021).

Dia mengatakan, keberadaan vaksinasi yang akan dimulai pekan depan hanya untuk meredam masyarakat. Setidaknya, dengan proses vaksinasi kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan dan aktivitas ekonomi bisa kembali normal.

"Optimisme vaksin akan meningkatkan confiden masyarakat untuk melakukan kegiatan dan aktivitas ekonomi," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan depan Januari 2021. Pemerintah pun telah mulai mendistribusikan vaksin corona ke berbagai daerah sejak Minggu, 3 Januari 2021.

"Saya ingin menyampaikan bahwa vaksinasi ini akan dimulai minggu depan dan saya melihat distribusi sudah dimulai hari minggu, senin kemarin, hari selasa sudah masuk ke daerah," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Negara Jakarta, Rabu 6 Januari 2021.

"Itu baru tahapan pertama karena target kita nantinya untuk bulan januari itu 5,8 juta vaksin harus masuk ke daerah," sambungnya.

Dia menegaskan 10,45 juta dosis vaksin harus terdistribusi ke daerah-daerah pada Februari 2021. Kemudian, menyusul 13,3 juta dosis vaksin didistribusikan pada Maret mendatang.

"Bulan-bulan berikutnya akan saya sampaikan pada waktu yang akan datang," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Pemerintah

Pemerintah sendiri menargetkan 181,5 juta warga Indonesia harus divaksin untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas). Saat ini, pemerintah telah melakukan pemesanan pasti (firm order) 329,5 juta dosis vaksin dari berbagai produsen.

Asapun 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Indonesia dan jumlahnya akan bertambah menjadi 122,5 juta dosis. Kemudian, dari Novavax ada 50 juta dosis, COVAX-GAVI 54 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, dan Pfizer 50 juta dosis vaksin Covid-19.

"Pengaturannya akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan," kata Jokowi.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya