Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memutuskan Indonesia bergabung sebagai anggota New Development Bank (NDB). Langkah ini untuk memperoleh kerja sama pembiayaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (25/3/2205), setelah mendampingi proses diskusi antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden NDB, Dilma Rousseff, dalam pertemuan itu, seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi, tadi dengan Presiden Dilma menyampaikan kepada Bapak Presiden mengenai berbagai kemungkinan kerja sama dan kemungkinan NDB menarik Indonesia sebagai member. Bapak Presiden mendengar penjelasan tersebut dan memutuskan bahwa kita menjadi anggota," ujar Sri Mulyani.
Advertisement
Sri Mulyani menuturkan, Indonesia telah menjalani berbagai diskusi teknis dengan New Development Bank sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung sebagai anggota.
Dalam pertemuan tersebut, Ia mengatakan, berbagai aspek teknis telah dibahas dengan NDB, termasuk syarat keanggotaan, kontribusi negara anggota lain, serta peran NDB dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
NDB merupakan bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
NDB berfokus pada pembangunan infrastruktur, kemudian pada pembangunan untuk melawan kemiskinan dengan program-program yang mendukung industrialisasi sehingga akan menambah penciptaan lapangan pekerjaan.
Sri Mulyani menuturkan, salah satu potensi kolaborasi yang diharapkan adalah kerja sama antara NDB dan Danantara sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur Indonesia.
"Kita juga punya Danantara, nanti bisa berkolaborasi dan lain-lain," ujar Sri Mulyani.
Indonesia Sukses Gabung BRICS, Prabowo Tetap Lanjut Proses OECD
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan arah kebijakan ekonomi internasional Indonesia. Termasuk ikut tergabung dalam organisasi negara-nagara terkait ekonomi global, seperti BRICS.
Misalnya, bergabungnya Indonesia dengan aliansi beberapa negara yang disebut BRICS. Adapun, anggota aliansi itu diantaranya Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Dia menyebut, proses administrasi bergabungnya Indonesia ke BRICS terus berjalan usai resmi diterima.
"Tentunya juga ada kebijakan internasional kita yaitu bahwa Indonesia bergabung ke BRICS, sudah dinyatakan bahwa kita diterima di BRICS. Ya ini sedang prosesnya, transisinya sedang berjalan," ungkap Prabowo dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Progres OECD
Dalam konteks ekonomi internasional, Prabowo juga menyatakan pemerintah terus memproses pendaftaran Indonesia ke Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Diketahui Indonesia telah menjalani beberapa tahapan untuk bisa bergabung menjadi anggota tetap OECD.
"Kita juga menjalankan terus pendaftaran kita ke OECD," tegasnya.
Tak lupa, pemerintah juga terus mengupayakan perjanjian perdagangan dengan negara-negara lain. Ini melalui berbagai perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Negosiasi yang masih terus berjalan yakni perjanjian ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa.
"Sekarang kita juga akan menyelesaikan perjanjian CEPA singkatan CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement. Intinya adalah semacam free trade area saling menurunkan tarif bagi barang-barang kedua pihak," jelas Prabowo.
Advertisement
