Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi mengatakan, pihaknya menyiapkan dana pembebasan lahan untuk kebutuhan 2021 sejumlah Rp 11,1 triliun. Dana tersebut diperuntukkan bagi infrastruktur PSN di sektor jalan tol, bendungan dan irigasi.
Anggaran disiapkan sesuai dengan pengajuan yang ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga terkait. Sinergi dan kerjasama dengan seluruh elemen yang terkait seperti Kementerian atau Lembaga, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), maupun masyarakat ke depan akan terus ditingkatkan, dalam rangka akselerasi pendanaan lahan.
"LMAN sebagai lembaga yang memiliki amanat melaksanakan optimalisasi aset negara dan pendanaan lahan, berupaya memaksimal mungkin agar kinerja yang dilakukan dapat menghasilkan manfaat, bukan hanya finansial, namun juga manfaat ekonomi dan sosial, terutama untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujarnya, Jakarta, Jumat (5/2).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Pendanaan Lahan LMAN Qoswara mengatakan, telah membayar dana sebesar Rp 19,95 triliun untuk pengadaan lahan tol, bendungan atau irigasi, kereta api dan pelabuhan di 2020. Angka tersebut lebih besar dibandingkan pembayaran pada 2019 yang sebesar Rp 13,679 triliun.
"Kalau dilihat di masa pandemi 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya kita melakukan pendanaan yang lebih besar, sebesar Rp 19,95 triliun," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyek yang Telah Dibebaskan
Adapun proyek yang telah menerima pembayaran pengadaan lahan adalah 47 tol, 32 bendungan atau irigasi, 8 kereta api, dan 1 pelabuhan. "Pelabuhan hanya satu, Pelabuhan Patimban yang soft launching-nya sudah dilakukan oleh Bapak Presiden beberapa waktu yang lalu," katanya.
Qoswara menambahkan, dari kuartal ke kuartal di 2020 tren pembayaran lahan tol oleh LMAN terus meningkat, yaitu kuartal I Rp 2,9 triliun, kuartal II Rp 3,6 triliun, kuartal III Rp 5,9 triliun, dan Kuartal IV Rp 7,4 triliun.
"Kita bagi lagi Rp 19,95 triliun ini di masa pandemi berapa sih yang sudah kita bayar? kami per 16 Maret sampai dengan akhir tahun di sini kami sudah bayar sebesar Rp 17,931 triliun," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement