Jusuf Kalla: 2 Kantong Plasma Konvalesen Bisa Sembuhkan 2 Pasien Covid-19

Berdasarkan hasil penelitian di Malang dan Surabaya, 90 persen pasien covid-19 yang diberikan terapi plasma konvalesen berhasil sembuh.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Feb 2021, 11:16 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 11:16 WIB
FOTO: PMI Canangkan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (kedua kanan) menyampaikan sambutan saat Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen di Markas PMI, Jakarta, Senin (18/1/2021). Plasma konvalesen merupakan salah satu terapi penyembuhan COVID-19. (StaffJK/Ade Danhur)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, menyambut baik diresmikannya program plasma konvalesen dari BUMN. Sebagai upaya dalam menekan angka kematian bagi pasien covid-19.

“Kita harus mendorong sesama untuk saling membantu, inilah upaya BUMN dalam membantu sangat kita hargai. PMI sebagai pelaksana, mempunyai 225 unit donor darah di Indonesia, tapi hanya 34 unit yang bisa melakukan donor plasma konvalesen dari pada penyintas covid-19,” kata Jusuf Kalla dalam launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).

Menurutnya selain vaksinasi, donor plasma konvalesen ini dinilai bisa membantu meningkatkan kesembuhan pasien covid-19. Berdasarkan hasil penelitian di Malang dan Surabaya, 90 persen pasien covid-19 yang diberikan terapi plasma konvalesen berhasil sembuh.

“Terapi ini bukan teknologi yang baru namun sudah dijalankan 100 tahun, namun mempunyai manfaat yang cukup besar. Penelitian di Malang dan Surabaya 90 persen orang diberikan plasma konvalesen yang diberikan kepada pasien yang tertular itu berhasil,” jelasnya.

Oleh karena itu, terapi ini sangat penting untuk dilakukan di Indonesia. Mengingat kasus covid-19 di Indonesia semakin tinggi setiap harinya. Sehingga dibutuhkan langkah lainnya selain vaksinasi, yaitu dengan terapi plasma konvalesen untuk mempercepat penyembuhan pasien covid-19.

Ketua Umum PMI ini menjelaskan, tidak ada ahli yang mampu membuat plasma darah buatan. Oleh sebab itu, Pemerintah berupaya menggerakkan program Plasma Konvalesen BUMN untuk Indonesia.

“Sehebat-hebatnya ahli mereka tidak bisa menciptakan plasma. Maka plasma ini harus dari orang ke orang. Disitulah bahwa apapun keahlian kita bisa mengganti gigi palsu, dan kaki palsu, tapi tidak ada yang bisa membuat plasma buatan,” katanya.

Adapun sejak Oktober 2020, PMI telah memperoleh 14.500 plasma konvalesen. Namun jumlah tersebut masih jauh untuk kebutuhan. Dengan program BUMN tersebut, Jusuf Kalla optimis angka kematian pasien covid-19 bisa ditekan.

“2 kantong (plasma konvalesen) ini bisa menyelamatkan 2 jiwa. Terapi ini tidak mudah, dari 100 orang yang ingin donor plasma konvalesen, rata-rata yang diterima itu 20 persen yang cocok. semuanya harus dites,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Erick Thohir: 1.048 Pegawai BUMN Donor Plasma untuk Pasien Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dok BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dok BUMN

Sebelumnya, Kementerian BUMN meresmikan program Plasma BUMN untuk Indonesia, sebagai upaya meningkatkan tingkat kesembuhan bagi pasien covid-19. Adapun jumlah pendonor plasma dari 66 BUMN berjumlah 1048 orang.

“Hari ini jumlah pendaftar untuk donor plasma ada 1048 orang terdiri dari 66 BUMN di 33 provinsi. Insyallah kerjasama yang dilakukan BUMN dengan PMI bisa terus bergulir,” Menteri BUMN Erick Thohir  dalam acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).

Erick Thohir menjelaskan, seperti yang disampaikan oleh Jusuf Kalla (JK) selaku ketua Palang Merah Indonesia (PMI), bahwa 400 cc darah diklaim bisa menyelamatkan 2 nyawa pasien covid-19 sehingga bisa pulih.

“Seperti yang disampaikan bapak Jusuf Kalla bahwa  400 cc itu bisa menyelamatkan 2 nyawa manusia,  dan memang ini sangat penting bagaimana kita harus menekan daripada jumlah kematian masih  tinggi,”ujarnya.

Selain upaya vaksinasi yang sudah berjalan. Pemerintah melalui BUMN  meresmikan program plasma BUMN untuk Indonesia, untuk mendukung dan mempercepat penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.

“Laporan dari lapangan kemarin, ketika kami rapat Komite yang dipimpin oleh pak Menko, bahwa setelah nakes itu disuntik yang tadinya penularan bisa rata-rata  200 (orang) di sebuah provinsi, setelah minggu ketiga  turun 24 (orang) saja, penurunannya sangat drastis. Dari yang 200 menjadi 15 persen,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN terlepas dari tugasnya dalam menjaga korporasi. BUMN tidak melupakan tugasnya dalam menjaga kontribusinya kepada public service atau pelayanan masyarakat, yang mana terus dilaksanakan.

“Ini bagian sumbangsih yang kita sudah lakukan dan Insya Allah terlepas dari penugasan korporasi, tentu  yang terpenting melayani masyarakat menjadi terdepan bagi Kementerian BUMN. Bismillah program terus dijalankan dan dikonsistenkan beberapa bulan kedepan,” pungkasnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya