Erick Thohir: 1.048 Pegawai BUMN Donor Plasma untuk Pasien Covid-19

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan program Plasma BUMN untuk Indonesia, sebagai upaya meningkatkan tingkat kesembuhan bagi pasien covid-19.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Feb 2021, 10:12 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 10:10 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dok BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dok BUMN

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN meresmikan program Plasma BUMN untuk Indonesia, sebagai upaya meningkatkan tingkat kesembuhan bagi pasien covid-19. Adapun jumlah pendonor plasma dari 66 BUMN berjumlah 1048 orang.

“Hari ini jumlah pendaftar untuk donor plasma ada 1048 orang terdiri dari 66 BUMN di 33 provinsi. Insyallah kerjasama yang dilakukan BUMN dengan PMI bisa terus bergulir,” Menteri BUMN Erick Thohir  dalam acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).

Erick Thohir menjelaskan, seperti yang disampaikan oleh Jusuf Kalla (JK) selaku ketua Palang Merah Indonesia (PMI), bahwa 400 cc darah diklaim bisa menyelamatkan 2 nyawa pasien covid-19 sehingga bisa pulih.

“Seperti yang disampaikan bapak Jusuf Kalla bahwa  400 cc itu bisa menyelamatkan 2 nyawa manusia,  dan memang ini sangat penting bagaimana kita harus menekan daripada jumlah kematian masih  tinggi,”ujarnya.

Selain upaya vaksinasi yang sudah berjalan. Pemerintah melalui BUMN  meresmikan program plasma BUMN untuk Indonesia, untuk mendukung dan mempercepat penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.

“Laporan dari lapangan kemarin, ketika kami rapat Komite yang dipimpin oleh pak Menko, bahwa setelah nakes itu disuntik yang tadinya penularan bisa rata-rata  200 (orang) di sebuah provinsi, setelah minggu ketiga  turun 24 (orang) saja, penurunannya sangat drastis. Dari yang 200 menjadi 15 persen,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN terlepas dari tugasnya dalam menjaga korporasi. BUMN tidak melupakan tugasnya dalam menjaga kontribusinya kepada public service atau pelayanan masyarakat, yang mana terus dilaksanakan.

“Ini bagian sumbangsih yang kita sudah lakukan dan Insya Allah terlepas dari penugasan korporasi, tentu  yang terpenting melayani masyarakat menjadi terdepan bagi Kementerian BUMN. Bismillah program terus dijalankan dan dikonsistenkan beberapa bulan kedepan,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

600 Santri Penyintas Covid-19 di Cilacap Siap Donorkan Plasma Konvalesen

Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap melakukan assesment donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 di dua pesantren di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Dua pesantren tersebut yakni, Ponpes El Bayan dan Ponpes Miftahul Huda atau Ponpes Cigaru 1.

Di kedua pesantren ini, terdapat 600 lebih penyintas Covid-19. Masing-masing 497 penyintas Covid-19 di Ponpes El Bayan, Padangsari dan 108 penyintas Covid-19 di Ponpes Miftahul Huda, Cigaru, Cilacap. Ini adalah angka potensial untuk mendapatkan plasma konvalesen.

Sebelum Meninggal, Kepala Bapenda Jateng Dikabarkan Butuh Donor Plasma KonvalesenPangdam Udayana, Beri Penghargaan 28 Prajurit Pendonor Plasma Konvalesen  

Bagian Umum PMI Cilacap, Sony Kristanto mengatakan kebutuhan plasma konvalesen di Cilacap semakin tinggi. Sementara, jumlah penyintas Covid-19 yang mendonorkan darahnya sangat terbatas. Dari jumlah terbatas itu sendiri, masih ada prasyarat lain yang ketat. Karenanya, PMI menggalang donor plasma konvalesen, termasuk di pesantren yang yang sebelumnya menjadi klaster tertutup Covid-19.

“Nah itu kita susahnya itu nyarinya itu. Pertama harus kena Covid-19 dulu. Yang kedua, setelah kena Covid-19 sudah sembuh. Jadi setelah sembuh, masih ada syarat-syarat lainnya. Nah seperti itu yang membuat jadi kendala bagi kita,” katanya, saat bertemu dengan pengasuh Pesantren Miftahul Huda, KH Mazin al Hajar, dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (3/2/2021).

Sony mengemukakan, selain prasyarat donor darah biasa, yang menjadi kendala untuk donor plasma adalah pertama bahwa penyintas harus melalui skrining jumlah antibodi di dalam darahnya. Pendonor diutamakan laki-laki, jika perempuan maka dia harus belum pernah melahirkan. 

Kebutuhan Plasma Konvalesen

Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kendala lainnya, berbeda dari donor darah biasa yang bisa dilakukan di mana saja, donor plasma hanya bisa dilakukan di kantor pusat PMI Cilacap, karena keterbatasan alat dan alat penyimpanan donor plasma yang memastikan temperatur di bawah enam derajat Celsius.

“Donor darah biasa bisa diambil luar PMI. Tapi kalau donor plasma hanya bisa dilakukan di PMI. Karena keterbatasan alatnya, sama memastikan temperatur darah plasma,” jelasnya.

Sony Kristanto mengapresiasi dua pondok pesantren yang bersedia mendonorkan plasma konvalesen dari santrinya. Ini adalah langkah penting membangun kesadaran bersama untuk saling mendukung agar Indonesia segera lepas dari pandemi Covid-19. Dia berharap langkah dua ponpes tersebut akan diikuti oleh banyak penyintas lain di seluruh Cilacap maupun Indonesia.

Rencananya, PMI akan melakukan skrining di Ponpes El Bayan pada Jumat (5/2/2021). Sedangkan di Ponpes Miftahul Huda Skrining dan pengambilan sampel baru bisa dilakukan setelah 1 Maret 2021, karena santri sedang diliburkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya