600 Santri Penyintas Covid-19 di Cilacap Siap Donorkan Plasma Konvalesen

Di kedua pesantren ini, terdapat 600 lebih penyintas Covid-19 yang siap mendonorkan plasma konvalesen. Masing-masing 497 penyintas Covid-19 di Ponpes El Bayan, dan 108 penyintas Covid-19 di Ponpes Miftahul Huda, Majenang, Cilacap

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Feb 2021, 05:02 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 04:30 WIB
Sujud Syukur santri El Bayan usai sebanyak 497 orang dinyatakan sembuh Covid-19 tanpa catatan kematian atau gejala berat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Sujud Syukur santri El Bayan usai sebanyak 497 orang dinyatakan sembuh Covid-19 tanpa catatan kematian atau gejala berat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap melakukan assesment donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 di dua pesantren di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Dua pesantren tersebut yakni, Ponpes El Bayan dan Ponpes Miftahul Huda atau Ponpes Cigaru 1.

Di kedua pesantren ini, terdapat 600 lebih penyintas Covid-19. Masing-masing 497 penyintas Covid-19 di Ponpes El Bayan, Padangsari dan 108 penyintas Covid-19 di Ponpes Miftahul Huda, Cigaru, Cilacap. Ini adalah angka potensial untuk mendapatkan plasma konvalesen.

Bagian Umum PMI Cilacap, Sony Kristanto mengatakan kebutuhan plasma konvalesen di Cilacap semakin tinggi. Sementara, jumlah penyintas Covid-19 yang mendonorkan darahnya sangat terbatas. Dari jumlah terbatas itu sendiri, masih ada prasyarat lain yang ketat. Karenanya, PMI menggalang donor plasma konvalesen, termasuk di pesantren yang yang sebelumnya menjadi klaster tertutup Covid-19.

“Nah itu kita susahnya itu nyarinya itu. Pertama harus kena Covid-19 dulu. Yang kedua, setelah kena Covid-19 sudah sembuh. Jadi setelah sembuh, masih ada syarat-syarat lainnya. Nah seperti itu yang membuat jadi kendala bagi kita,” katanya, saat bertemu dengan pengasuh Pesantren Miftahul Huda, KH Mazin al Hajar, dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (3/2/2021).

Sony mengemukakan, selain prasyarat donor darah biasa, yang menjadi kendala untuk donor plasma adalah pertama bahwa penyintas harus melalui skrining jumlah antibodi di dalam darahnya. Pendonor diutamakan laki-laki, jika perempuan maka dia harus belum pernah melahirkan. 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kebutuhan Plasma Konvalesen

Assesment donor plasma konvalesen PMI di Ponpes Miftahul Huda, Cigaru 1, Cibeunying, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Assesment donor plasma konvalesen PMI di Ponpes Miftahul Huda, Cigaru 1, Cibeunying, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kendala lainnya, berbeda dari donor darah biasa yang bisa dilakukan di mana saja, donor plasma hanya bisa dilakukan di kantor pusat PMI Cilacap, karena keterbatasan alat dan alat penyimpanan donor plasma yang memastikan temperatur di bawah enam derajat Celsius.

“Donor darah biasa bisa diambil luar PMI. Tapi kalau donor plasma hanya bisa dilakukan di PMI. Karena keterbatasan alatnya, sama memastikan temperatur darah plasma,” jelasnya.

Sony Kristanto mengapresiasi dua pondok pesantren yang bersedia mendonorkan plasma konvalesen dari santrinya. Ini adalah langkah penting membangun kesadaran bersama untuk saling mendukung agar Indonesia segera lepas dari pandemi Covid-19. Dia berharap langkah dua ponpes tersebut akan diikuti oleh banyak penyintas lain di seluruh Cilacap maupun Indonesia.

Rencananya, PMI akan melakukan skrining di Ponpes El Bayan pada Jumat (5/2/2021). Sedangkan di Ponpes Miftahul Huda Skrining dan pengambilan sampel baru bisa dilakukan setelah 1 Maret 2021, karena santri sedang diliburkan.

 

Kesiapan Ponpes untuk Donor Plasma Konvalesen

Assesment donor plasma konvalesen PMI di Ponpes El Bayan, Majenang, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Assesment donor plasma konvalesen PMI di Ponpes El Bayan, Majenang, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Ketua Ponpes El Bayan, H Firdaus Subky mengatakan pesantren ingin bersumbangsih kepada masyarakat. Caranya yakni dengan mendonorkan darah para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat.

“Prosesnya nanti mengikuti PMI,” kata Firdaus.

Dia menjelaskan, di El Bayan terdapat 497 penyintas Covid-19. Tetapi, tentu saja tidak semua santri memenuhi prasyarat sebagai donor plasma. Sebab, kebanyakan santri terkena covid-19 masih berusia remaja. Sementara, syarat pendonor adalah yang sudah berusia 18 tahun ke atas, laki-laki, pernah dan sudah sembuh Covid-19.

“Nanti akan ada pengecekan kadar antibodi juga. Tapi, yang ingin kami katakan adalah bahwa mari kita saling membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan dengan kemampuan yang kita miliki,” tandasnya.

Wabah Covid-19 di pesantren yang terletak di Padangsari, Majenang, ini sendiri terjadi pada akhir September hingga November, atau satu bulan lebih. Namun, dengan berbagai upaya yang dilakukan, akhirnya semua santri dinyatakan sembuh.

Sementara, Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Cigaru, yang juga penanggung jawab kompleks Al Jadid, KH Mazin Al Hajar menegaskan ponpes akan mempersiapkan santri yang akan melakukan donor plasma. Hanya saja, karena saat ini sedang libur, maka donor plasma akan dilakukan pada Maret 2021.

“Ada 108 santri penyintas Covid-19. Dari jumlah itu nanti diskrining, kemudian diambil sampel darahnya,” kata Kiai Mazin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya