Tolong, Makin Banyak Pasien Covid-19 Butuh Donor Plasma Konvalesen di Bandung

Dari data yang diterima, pada pekan ini, per 3 Februari lalu, PMI Kota Bandung disebut sudah mendistribusikan sekitar 500 labu plasma konvalesen

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 07 Feb 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 14:00 WIB
Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bandung - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengakui pasokan plasma konvalesen masih minim. Kendalanya, kesulitan mencari pendonor, ditambah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dan alat apheresis yang digunakan untuk transfusi plasma.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah mengakui, meski ada pertumbuhan jumlah labu yang terdistribusi, tapi itu masih tak sebanding dengan tingkat kebutuhan plasma konvalesen.

Dari data yang diterima, pada pekan ini, per 3 Februari lalu, PMI Kota Bandung disebut sudah mendistribusikan sekitar 500 labu. Bertambah 160 labu, dari jumlah sebelumnya, pada 21 Januari 2021. Saat itu, PMI Kota Bandung sudah mendistribusikan sekitar 340 labu.

"Saya ke staf pengennya ditarget memenuhi 75 persen (dari kebutuhan), tapi kenyataannya tidak bisa karena alatnya juga cuma ada tiga, terus SDM kita juga sedikit," kepada Liputan6.com, Rabu (3/2/2021).

Uke mengaku, masih ada sekitar 69 pasien Covid-19 yang terpaksa harus antre plasma konvalesen untuk mendapat giliran labu.

"Sudah dalam seminggu ini sekitar segitu (69 pasien yang antre), kami terkesan tidak memberi labu, padahal yang antrenya yang terus tambah," katanya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Permintaan Plasma Konvalesen Luar Jabar

Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sebab minim pasokan, distribusi labu PMI Kota Bandung hanya mampu menjangkau kebutuhan rumah sakit di wilayah Bandung Raya. Padahal, sebagaimana penuturan Uke, permintaan akan labu plasma pun datang dari luar Bandung. Terlebih, tidak semua UTD PMI dapat melayani donor plasma konvalesen.

Berdasarkan data dari Pemprov Jabar, diterima pada 16 Januari 2021 lalu, hanya empat PMI di Jabar yang disebut bisa melayani donor plasma, yakni PMI Bandung, PMI Kabupaten Bekasi, PMI Kabupaten Cirebon dan PMI Kabupaten Bogor.

"Kami hanya membackup Bandung Raya, seperti untuk RSHS dan Al-Ihsan," kata Uke.

"Dari luar Jawa juga pada nanya ke kita, cuma kita kan tidak bisa, untuk tempat kita sendiri saja tidak terpenuhi. Berikutnya, kalau kirim jauh ada kendala transportasi, plasma tersebut harus kita bekukan, maka selama perjalanan itu suhunya harus terjaga," imbuhnya.

Menurut Uke, jumlah ideal pendonor perhari seharusnya dapat mencapai 12 pendonor atau sekitar 36 labu. Namun, hingga kini itu masih belum tercapai. Rata pendonor plasma konvalesen di PMI Kota Bandung hanya sekitat 7 hingga 8 orang.

"Saya berharap sosialisasi soal donor plasma yang dibutuhkan oleh pasien Covid-19 ini bisa semakin luas lagi, sehingga diharapkan banyak yang tergerak untuk mendonor," kata Uke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya