Program Padat Karya Sektor Kelautan Diprediksi Serap 4.673 Tenaga Kerja

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan bahwa untuk 2021 ada delapan kegiatan program padat karya

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Feb 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 11:00 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Dok KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan bahwa untuk 2021 ada delapan kegiatan program padat karya sektor kelautan dan perikanan dengan besaran anggaran Rp 405.609.970.000. Dari delapan kegiatan padat karya itu, KKP memperkirakan penyerapan tenaga kerja mencapai 4.673 orang.

Program padat karya yang digagas pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berlanjut pada tahun ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi salah satu lembaga pemerintah yang menjalankan program ini.

Delapan kegiatan program padat karya sektor kelautan dan perikanan meliputi pembangunan irigasi perikanan tambak/kolam, minapadi, bantuan KJA budidaya laut, kluster kawasan tambak udang, dan kluster kawasan tambak udang milenial (MSF).

Selanjutnya kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove, Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar)/irigasi lahan garam, serta pembangunan sarana dan prasarana niaga garam rakyat.

Dari delapan kegiatan padat karya itu, KKP memperkirakan penyerapan tenaga kerja mencapai 4.673 orang. Besaran upah yang akan diterima di kisaran Rp 100.000 hingga Rp 120.000 ribu per orang setiap hari.

"Kami akan mengkaji lagi, sedapat mungkin kegiatan-kegiatan ini dikerjakan oleh tenaga kerja manusia," ujar Trenggono seperti dikutip dari keterangan resminya pada Selasa (16/2/2021).

Trenggono mengupayakan penyerapan tenaga kerja bisa lebih banyak dari estimasi yang ada. Jajarannya di KKP dimintanya untuk mengutamankan penggunaan tenaga kerja manusia dibanding menggunakan peralatan atau mesin. Ia pun meminta agar bahan baku pelaksanaan program padat karya dibeli dari masyarakat, contohnya bibit mangrove.

"Misalnya soal irigasi perikanan di DJPB. Sebisa mungkin kegiatan ini dilakukan oleh orang semuanya. Tidak perlu dengan beckhoe, tapi dengan cangkul. Saya juga minta kepada Dirjen PRL supaya bibit (mengrove) dimungkinkan untuk dibeli dari masyarakat, selain dari pekerjaan penanaman," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Segera Dilakukan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali. (Dok KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali. (Dok KKP)

Trenggono memastikan pelaksaan program padat karya sektor kelautan dan perikanan dapat segera dilakukan.

Ini sesuai arahan Menteri Luhut, bahwa program padat karya harus sudah berjalan sebelum Bulan Ramadan 2021. Tujuannya agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan selama bulan puasa hingga hari raya.

"Mudah-mudahan menjelang lebaran sudah selesai (kegiatannya)," kata Menteri Trenggono.

Pelaksanaan program padat karya tahun lalu mampu menyerap lebih dari 10 ribu tenaga kerja, khusus untuk kegiatan restorasi terumbu karang. Luasan yang direstorasi bahkan melebihi target, dari yang semula 50 haktare menjadi 74.3 haktare atau setara 95.768 struktur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya