Harga Minyak Terdongkrak Cuaca Dingin di Texas AS

Harga minyak terdorong pembatasan pasokan OPEC +, pemotongan tambahan dari Arab Saudi

oleh Tira Santia diperbarui 18 Feb 2021, 07:33 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 07:33 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia naik terdorong suhu Texas yang dingin telah membatasi produksi di negara bagian penghasil terbesar AS tersebut. Kemudian adanya laporan bahwa Arab Saudi berencana untuk meningkatkan produksi dalam beberapa bulan mendatang.

Melansir laman CNBC, Kamis (18/2/2021), harga benchmark minyak mentah Brent naik 99 sen, atau 1,56 persen, menjadi USD 64,34 per barel.

Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik USD 1,09, atau 1,82 persen menjadi USD 61,14 per barel.

Harga minyak terdorong pembatasan pasokan OPEC +, pemotongan tambahan dari Arab Saudi, dan harapan rebound permintaan karena vaksinasi COVID-19.

Cuaca dingin bersejarah melanda Texas, yang merupakan pemasok sebagian besar minyak mentah AS. Kondisi cuaca ini telah mendorong harga naik dalam beberapa hari terakhir.

"Ini baru saja membawa kami ke tingkat berikutnya," kata Bob Yawger, Direktur Masa Depan Energi di Mizuho di New York.

"WTI minyak mentah mungkin akan mencapai maksimum mendekati USD 65,65, tingkat pemanfaatan kilang mungkin akan turun sekitar 76 persen," kata Yawger.

Menurut para ahli industri, cuaca dingin di AS akan mengganggu produksi selama beberapa hari jika tidak berminggu-minggu. Dimana sumur dan kilang telah ditutup.

 

Saksikan Video Ini

Capai Level Tertinggi Sejak Januari 2020

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Tercatat, harga minyak Brent dan WTI naik lebih dari USD 1 selama sesi, mencapai level tertinggi sejak Januari 2020.

Harga minyak terpangkas setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi diperkirakan akan mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi ketika OPEC dan produsen minyak sekutunya bertemu bulan depan.

Tetapi Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan melawan virus COVID-19 dan produsen minyak harus tetap "sangat berhati-hati".

“Kita berada di tempat yang jauh lebih baik daripada tahun lalu, tapi saya harus memperingatkan, sekali lagi, jangan berpuas diri. Ketidakpastiannya sangat tinggi, dan kami harus sangat berhati-hati,” kata dia.

Lingkungan harga yang lebih kuat telah memberi perhatian lebih pada OPEC +, yang mengelompokkan OPEC, Rusia, dan produsen sekutu. Ini bertemu untuk menetapkan kebijakan pada 4 Maret.

Data inventaris minyak AS dari American Petroleum Institute dan Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan dirilis masing-masing pada hari Rabu dan Kamis. Pengumuman tertunda satu hari untuk masing-masingnya setelah libur AS minggu ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya