Ekonom: Pemerintah Larang Mudik, Tapi Kecolongan di Tanah Abang

Peningkatan aktivitas belanja di Pasar Tanah Abang dinilai tidak akan begitu besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Mei 2021, 11:55 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 11:55 WIB
Kerumunan Pasar Tanah Abang Blok A
Kerumunan warga saat berkunjung untuk membeli pakaian di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (2/5/2021). Berbeda pada tahun lalu, kali ini pengunjung Pasar Tanah Abang membeludak drastis jelang Hari Raya Idul Fitri meski masih berada di tengah pandemi Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali mulai disesaki pengunjung pada Minggu 3 Mei 2021. Peningkatan aktivitas belanja ini pun dinilai tidak akan begitu besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekonom Senior Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan bahwa sejauh ini lonjakan pengunjung memang terjadi di Pasar Tanah Abang, sedangkan pusat perbelanjaan lain di mal masih tergolong sepi. Oleh sebab itu, ia memperkirakan lonjakan pengunjung di Tanah Abang belum mengembalikan tingkat konsumsi keseluruhan ke level normal.

Kendati demikian, jika dibandingkan tingkat konsumsi pada tahun lalu memang akan Lebih besar.

"Sehingga dampaknya ke pertumbuhan ekonomi akan cukup positif. Walaupun tidak sangat besar," kata Piter kepada Liputan6.com pada Senin (3/5/2021).

Kendati demikian, Piter mengatakan lonjakan pengunjung di Pasar Tanah Abang sangat berbahaya karena dapat memicu lonjakan kasus Covid-19 atau second wave.

Pemerintah, kata Piter, seharusnya sudah mengantisipasi tempat favorit belanja seperti Pasar Tanah Abang, agar tidak terjadi penumpukan pengunjung.

"Pemerintah sudah tepat melarang penduduk mudik, tetapi sayangnya kecolongan terjadi lonjakan pengunjung pusat belanja di Tanah Abang. Apalagi tidak disertai dengan kedisiplinan protokol kesehatan. Pemerintah harus konsisten," jelas Piter.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasar Tanah Abang Penuh, Anies Ingatkan soal Kapasitas Pengunjung

Penjualan Pakaian Lebaran Mulai Meningkat
Suasana Skybridge Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Pedagang mengaku penjualan meningkat hingga 50 persen dibandingkan bulan sebelumnya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak memprediksi bila pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat akan membeludak pada Sabtu (1/5/2021) kemarin. Pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu disesaki pengunjung jelang Lebaran Idul Fitri 2021.

"Kita sama sekali tidak terprediksi kemarin muncul angka dua kali lipat dari biasanya," kata Anies di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Minggu (2/5/2021).

 

Karena hal itu, sebanyak 750 personel gabungan diterjunkan untuk mengendalikan pergerakan di Pasar Tanah Abang. Petugas dikerahkan untuk memastikan pengunjung mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, terutama penggunaan masker.

"Jadi 250 dari Satpol PP, 250 dari Polda, 250 dari Kodam, siang hari ini mereka akan berada di lapangan bekerja untuk memastikan bahwa jumlah warga yang datang ke pasar," ucapnya.

Selain itu mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengimbau agar masyarakat menyadari penerapan prokes di pasar, salah satunya terkait pembatasan kapasitas pengunjung.

"Seperti anjuran kita selalu, kalau datang ke sebuah tempat nampak sudah penuh, jangan masuk. Nampak sudah lebih dari 50 persen, jangan masuk. Jadi, satu sisi disiapkan petugas untuk mengawasi, di sisi lain mari kita sadar jangan sampai ini media penularan," papar dia.

 

Batasi Pintu Masuk Pasar Tanah Abang

Pasar Tanah Abang
Seorang pria mengamati dari atas kerumuman pengunjung yang memadati Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021). Pusat Grosir Pasar Tanah Abang ramai didatangi pengunjung yang berbelanja menjelang Lebaran dengan berdesak-desakan tanpa jaga jarak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali menyatakan, Pemprov DKI akan mengurangi jumlah pintu masuk ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal tersebut guna mencegah pengunjung pasar berdesakan, sehinngga berpotensi terjadi penularan Covid-19.

Marullah menuturkan, awalnya pihak pengelola menyediakan 20 pintu akses masuk ke dalam Pasar Tanah Abang. Nantinya jumlah itu akan dikurangi agar pengawasan bisa lebih maksimal.

"Hari ini ada beberapa titik di Pasar Tanah Abang, tadi sudah kita sepakati, di Pasar Tanah Abang yang kira-kira lebih dari 20 pintu nanti akan kita ringkas jadi beberapa pintu strategis yang nanti akan ditugaskan beberapa pasukan kita untuk menjaga sirkulasi," kata Marullah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021).

Selain itu, kata dia, pengurangan jumlah akses pintu masuk tersebut bertujuan untuk memantau jumlah pengunjung yang datang. Sehingga aturan pembatasan jumlah pengunjung untuk mencegah penyebaran Covid-19 dapat diterapkan.

"Manakala nanti di pasar sudah penuh atau kapasitasnya 50 persen dari yang biasa, maka nanti akan ada isyarat untuk melakukan pengendalian-pengendalian," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya