Dinkes Kota Cilegon Dorong Puskesmas Deteksi Dini Penyakit Melalui Metode Integrasi Layanan Primer

Dinas Kesehatan Cilegon mendorong Puskesmas untuk meningkatkan deteksi dini penyakit melalui penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) guna memperbaiki layanan kesehatan masyarakat.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 20 Nov 2024, 20:39 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 20:39 WIB
Dinkes Cilegon Rully Kusumawardhany.
Dinkes Cilegon Rully Kusumawardhany. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Cilegon Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon mendorong seluruh Puskesmas di Kota Cilegon meningkatkan upaya deteksi dini penyakit yang berisiko bagi masyarakat dengan menerapkan metode Integrasi Layanan Primer (ILP).

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Cilegon Rully Kusumawardhany mengatakan menjadi pembeda sebelum adanya ILP adalah adanya kewajiban untuk melakukan screening kesehatan ini diterapkan kepada semua pengunjung pelayanan kesehatan tingkat pertama.

"Screening kesehatan ini harus dilakukan baik Puskesmas maupun jejaringnya yang belum memiliki data kesehatan. Jadi tujuan dari screeining kesehatan ini untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan penyakit," kata Rully dikutip dari rilis Diskominfo Kota Cilegon, Jumat (15/11/2024).

Rully memaparkan, ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan terutama yang bersifat promotif dan preventif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat.

"Pelaksanaan pelayanan setelah ILP itu sudah terintegrasi dan jelas sesuai siklus hidup, yakni sudah dibagi dalam klaster yaitu manajemen dan pelayanan. Pasien wajib dilakukan screening (pemeriksaan/penjaringan kesehatan) sehingga deteksi dini penyakit langsung bisa diketahui hasilnya," paparnya.

Sejumlah Penyakit yang Discreening Melalui ILP

Untuk kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas Kota Cilegon, Dinskes memberikan pelatihan kepada para petugas dalam pelaksanaan ILP.

"Prioritas yang dilakukan untuk berjalannya ILP di manajemennya, tujuan ILP harus dimengerti oleh pemberi pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas, Pustu dan masyarakat yaitu Posyandu," jelasnya.

Ia menambahkan, dukungan yang dibutuhkan Puskesmas dan Pustu untuk penerapan ILP yaitu dukungan anggaran dan pengadaan sarana prasarana untuk menunjang pelayanan.

"Untuk dukungan di Posyandu itu lebih banyak, karena selain sarana prasarana mereka juga perlu didukung ketersediaan kader. Harus didukung lintas sektor," tambahnya.

Diketahui, sejumlah penyakit yang bisa di-screening melalui Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas antara lain hipertensi, diabetes melitus, anemia dan thalassemia, kecacingan, HIV dan IMS, hepatitis, TBC, kanker payudara, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta obesitas.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya