Liputan6.com, Cilegon Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon mendorong seluruh Puskesmas di Kota Cilegon meningkatkan upaya deteksi dini penyakit yang berisiko bagi masyarakat dengan menerapkan metode Integrasi Layanan Primer (ILP).
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Cilegon Rully Kusumawardhany mengatakan menjadi pembeda sebelum adanya ILP adalah adanya kewajiban untuk melakukan screening kesehatan ini diterapkan kepada semua pengunjung pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Baca Juga
131 Warga di Daerah Ini Dapat Bantuan Sarana Infrastruktur Air Bersih, Tak Lagi Cemas Saat Musim Kemarau Tiba
Jelang Hari Raya Idulfitri, MH Said Abdullah Berbagi Paket Lebaran untuk Warga Binaan Rutan Kelas IIB Sumenep
Kado Lebaran dari Pemerintah dan Pertamina, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai 29 Maret 2025
"Screening kesehatan ini harus dilakukan baik Puskesmas maupun jejaringnya yang belum memiliki data kesehatan. Jadi tujuan dari screeining kesehatan ini untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan penyakit," kata Rully dikutip dari rilis Diskominfo Kota Cilegon, Jumat (15/11/2024).
Advertisement
Rully memaparkan, ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan terutama yang bersifat promotif dan preventif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat.
"Pelaksanaan pelayanan setelah ILP itu sudah terintegrasi dan jelas sesuai siklus hidup, yakni sudah dibagi dalam klaster yaitu manajemen dan pelayanan. Pasien wajib dilakukan screening (pemeriksaan/penjaringan kesehatan) sehingga deteksi dini penyakit langsung bisa diketahui hasilnya," paparnya.
Sejumlah Penyakit yang Discreening Melalui ILP
Untuk kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas Kota Cilegon, Dinskes memberikan pelatihan kepada para petugas dalam pelaksanaan ILP.
"Prioritas yang dilakukan untuk berjalannya ILP di manajemennya, tujuan ILP harus dimengerti oleh pemberi pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas, Pustu dan masyarakat yaitu Posyandu," jelasnya.
Ia menambahkan, dukungan yang dibutuhkan Puskesmas dan Pustu untuk penerapan ILP yaitu dukungan anggaran dan pengadaan sarana prasarana untuk menunjang pelayanan.
"Untuk dukungan di Posyandu itu lebih banyak, karena selain sarana prasarana mereka juga perlu didukung ketersediaan kader. Harus didukung lintas sektor," tambahnya.
Diketahui, sejumlah penyakit yang bisa di-screening melalui Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas antara lain hipertensi, diabetes melitus, anemia dan thalassemia, kecacingan, HIV dan IMS, hepatitis, TBC, kanker payudara, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta obesitas.
(*)
Advertisement
