Liputan6.com, Jakarta - Setiap menjelang perayaan Lebaran, para ibu kerap disibukkan untuk menyiapkan hidangan khusus di hari raya. Mulai dari ketupat, opor ayam, rendang hingga sambal goreng ati menjadi menu wajib yang selalu ada di meja makan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun tak mau ketinggalan momen memasak untuk keluarga saat Lebaran.
Di tengah kesibukannya Sri Mulyani tetap menyempatkan diri untuk memasak semur lidah pedas dan sambal goreng ati.
"Saya sampai hari terakhir puasa masih ada rapat. Tapi saya bilang ke suami saya kepingin masak lidah dan sambal goreng ati," ungkap Sri Mulyani dalam Silaturahmi Daring Kementerian Keuangan - Idul Fitri 1442H, Jakarta, Jumat, (14/5/2021).
Advertisement
Dia menceritakan, di tengah kesibukannya menjalani berbagai rapat, dia tetap ingin menghadirkan menu masakan yang dibuat oleh tangannya sendiri. Meskipun sesi masak sempat tertunda.
"Selesai rapat terakhir itu jam setengah 2. Jam 3 saya baru mulai masak, itu puasa terkahir. Karena enggak bisa dicicip jadi ditunda dan dilanjutkan setelah buka puasa. Malam takbiran kita cicip lagi, untung rasanya enak," ceritanya.
Dia mengaku semur lidah pedas buatannya banyak dipuji keluarga. Hanya saja, rasa sambal goreng ati buatan bendahara negara ini kurang mendapat apresiasi.
"Mereka kasih teestimoni sambil lihat kee saya, jadi kasihan juga. Jadi bilang lidahnya enak tapi sambal goreng atinya kurang mendapat pujian. Jadi saya masih harus lihat lagi," kata dia.
Seperti kebayakan orang, Sri Mulyani mengaku paling suka makan opor yang diberikan bubuk kacang kedelai. Tak lupa sambal goreng ati menjadi lauk yang menjadi kesukaannya saat Lebaran.
"Saya suka opor apalagi kalau di kasih kacang kedele bubuk yang diawurkan di atasnya dengan sambal goreng ati, karena itu rasaya enak sekali. Antara manis gurih dan pedas dari sambal goreng atinya," kata dia.
Â
Anisyah Al Faqir
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sri Mulyani: Pemerintah Fokus Jaga Kesehatan Fisik hingga Ekonomi Masyarakat
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan sudah dua kali Lebaran dirayakan di masa pandemi COVID-19. Hal ini membuat banyak pihak tidak bisa berinteraksi secara fisik.Â
"Ini sudah tahun kedua kita semua tidak bisa berinteraksi secara fisik," kata Sri Mulyani dalam Silaturahmi Daring Kementerian Keuangan - Idul Fitri 1442H, Jakarta, Jumat, 14 Mei 2021.
Tak bisa dipungkiri dampaknya sangat luas baik dari sisi kesehatan fisik dan mental maupun kesehatan ekonomi. Pemerintah pun saat ini masih terus berkonsentrasi untuk menjaga masyarakat tetap sehat secara fisik dan ekonomi.Â
"Kita sekarang memang masih berkonsentrasi fokus untuk betul-betul menjaga keseluruhan masyarakat kesehatan dari sisi kesehatan ekonomi agar kita bisa tidak hanya bertahan tapi juga pulih kembali," tutur Sri Mulyani.
Pemerintah juga masih akan terus memformulasikan berbagai kebijakan. Sri Mulyani mengakui berbagai pilihan kebijakan yang ada tidak selalu mudah diputuskan. Terkadang ada saja pilihan yang diambil harus bukan yang terbaik.Â
"Kadang-kadang pilihan kebijakan enggak selalu gampang buat kami, karena memang kadang pilihan-pilihannya juga tidak selalu pilihan antara yang first best, second," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan, keputusan yang diambil dan dipilih untuk menjaga masyarakat dan ekonomi Indonesia.
"Tapi kadang-kadang pilihan ini adalah pilihan yang favorable tapi harus diambil dalam rangka untuk menjaga masyarakat menjaga seluruh perekonomian," ia menambahkan.Â
Untuk itu, dalam hal ini, Sri Mulyani merasa perlu untuk menjalin hubungan baik denga  media massa untuk membantu mengkomunikasikan kepada masyarakat.
"Jadi di dalam situasi seperti inilah kami menganggap hubungan komunikasi yang baik dengan media perlu untuk terus diperkuat dijaga," ujar dia.
Â
Advertisement