Harga Emas Jatuh Usai Cetak Rekor Termahal dalam 4 Bulan

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.866,64.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Mei 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu usai capai level tertinggi lebih dari 4 bulan di awal sesi perdagangan. Turunnya harga emas ini karena dolar dan imbal hasil Treasury AS naik setelah risalah dari pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menunjukkan bank sentral mungkin beringsut mendekati pembicaraan taper atau pengurangan pembelian obligasi.

Dikutip dari CNBC, Kamis (20/5/2021), harga emas di pasar spot  turun 0,1 persen menjadi USD 1.866,64, setelah sebelumnya naik sebanyak 1,2 persen ke level tertinggi sejak 8 Januari di USD 1.889,75. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen menjadi USD 1.881,50.

Beberapa pejabat The Fed tampaknya siap untuk mulai mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter berdasarkan kemajuan pesat yang berlanjut dalam pemulihan ekonomi, menurut risalah The Fed.

"Gerak harga emas dalam sesi yang bergejolak, rally hampir USD 40 di tengah obrolan pasar tentang bunga bank sentral sebelum mundur setelah risalah The Fed menunjukkan bahwa diskusi taper 'sejumlah peserta' yang disarankan mungkin sesuai jika ekonomi terus membuat kemajuan pesat," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam di BMO.

"Meskipun kita masih berbulan-bulan lagi, pasar menunjukkan kepekaannya terhadap perubahan The Fed," katanya.

"Kisaran (harga emas) jangka pendek yang baru adalah USD 1.850-USD 1.890," lanjut dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Imbal Hasil Treasury AS

Harga Emas Hari Ini Stabil
Replika emas logam mulia di Butik Emas LM ANTAM, Jakarta,Senin (19/10).Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Senin, 19 Oktober 2020, stabil sejak dua hari lalu. "Harga emas batangan satu gram Rp 1.008.000. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tolok ukur imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi dalam hampir seminggu, meningkatkan biaya peluang untuk pemegang emas. Sementara indeks dolar bangkit kembali dari level terendah dalam 3 bulan setelah risalah Fed.

"Pedagang emas mungkin mengira mereka memiliki tiket satu arah ke USD 1.900, tetapi Risalah Fed memicu pembalikan besar karena pratinjau pembicaraan taper mengirim imbal hasil Treasury melonjak lebih tinggi," ungkap Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA dalam sebuah catatan.

“Meskipun ada pembantaian di beberapa kelas aset, investor emas senang dengan kinerjanya hari ini. Beberapa pedagang institusional terbakar pada bitcoin dan kemungkinan akan tetap setia pada emas," kata Moya.

Selain harga emas, harga perak turun 2 persen menjadi USD 27,64 per ounce. Palladium turun 1,3 persen menjadi USD 2.865,50, sementara platinum turun 2,6 persen menjadi USD 1.186,50.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya