Liputan6.com, Jakarta Salah satu tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) terbakar pada Jumat, 11 Juni 2021 pukul 19.30 WIB. Kurang dari 3 bulan sebelumnya, pada 29 Maret 2021, kebakaran hebat juga terjadi di kilang besar lain milik Pertamina di Balongan.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menyayangkan Pertamina bisa kecolongan dua kali seperti ini. Dia berasumsi jika faktor keamanan jadi salah satu indikator utama terjadinya kebakaran hebat di kedua kilang itu.
Baca Juga
"Pastinya faktor keamanan. Saya juga enggak bisa memastikan apa penyebabnya. Biarkan nanti aparat kepolisian yang mencari penyebab jelasnya," kata Mamit kepada Liputan6.com, Sabtu (12/6/2021).
Advertisement
"Tapi paling tidak, mereka harus bener-bener belajar akibat ini. Bagi masyarakat yang utama adalah pasokan BBM dan LPG tidak terganggu," imbuhnya.
Mamit mengingatkan, dua kebakaran hebat tersebut merupakan tanggung jawab dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Dia pun mengimbau KPI agar hal serupa tidak terjadi di pengelolaan kilang lainnya.
"Jangan sampai efisiensi yang dilakukan mengabaikan faktor keselamatan yang akhirnya merugikan. Harusnya, KPI belajar atas kejadian-kejadian yang sebelumnya sehingga bisa diminimalisir," tegasnya.
Namun, di sisi lain Mamit mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan Pertamina, sehingga api yang berkobar di kilang tidak terlanjur semakin membesar dan berdampak pada warga sekitar.
"Selain itu, dengan tidak ada korban dari masyarakat sekitar patut diapresiasi. Tidak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat maupun pegawai Pertamina," ujar Mamit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebakaran Kilang Cilacap Berhasil Dipadamkan
PTĀ PertaminaĀ (Persero) memastikan kebakaran yang terjadi di areaĀ Kilang CilacapĀ berhasil dipadamkan hingga pagi ini. Saat ini, Pertamina bersama petugas pemadam tengah dalam proses pendinginan demi mencegah api muncul kembali.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Kilang Pertamina Cilacap, Hatim Ilwan mengungkapkan lokasi kebakaran jauh dari lokasi pemukiman penduduk.
"Kebakaran terjadi di salah satu area tangki penyimpanan yang lokasinya berada jauh di dalam kompleks kilang, bukan kilang atau pabrik pengolahannya. Penyebab kebakaran belum diketahui," kata Hatim dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/6/2021).
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, telah terjadi insiden kebakaran di salah satu area tangkiĀ Kilang CilacapĀ pada pukul 19.30 WIB.Ā
Upaya pemadaman dilakukan dengan menggunakan foam monitor untuk mengarahkan penyemprotan foam ke titik api. Sejumlah 50 tenaga pemadam diturunkan untuk menangani kebakaran.
Ā
Advertisement
Kondisi Tanki Tidak Penuh
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan 1/3 produk Benzene atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tanki 3.000 barel. Benzene merupakan produk kilang yang merupakan bahan dasar untuk petrochemical, tidak terkait dengan produk BBM atau LPG.
Saat terjadi kebakaran,Ā Kilang CilacapĀ terpantau masih dapat beroperasi, dan Pertamina memastikan pasokan BBM serta LPG tidak akan terganggu.