RNI Bakal Tambah Lahan Kebun Tebu Seluas 20 Ribu Ha

Produksi gula nasional dari dalam negeri berbasis tebu tahun 2021 diestimasikan 2,1 juta ton.

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Jun 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 11:30 WIB
Petani Tebu
Suasana aktivitas petani di kebun tebu di Modinagar di Ghaziabad, New Delhi, (31/1). Pemerintah India akan fokus pada sektor pertanian dalam anggaran tahunannya yang dirilis pada 1 Februari. (AFP Photo/Prakash Singh)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero terus berupaya berkontribusi dalam pembenahan industri gula nasional, salah satunya dengan melakukan optimalisasi aset lahan-lahan kebun tebu.

Kepala Bidang Pengembangan Tanaman Perkebunan Lainnya Kemenko Perekonomian Darto Wahab mengatakan, perkiraan produksi gula nasional dari dalam negeri berbasis tebu tahun 2021 diestimasikan 2,1 juta ton.

Oleh karenanya, diperlukan upaya-upaya pembenahan sektor gula secara berkelanjutan melibatkan para petani tebu.

"Sejumlah pembenahan Industri gula tentu tidak luput dari tantangan-tantangan seperti salah satunya adalah pembangunan perkebunan tebu. Saat ini perkebunan di Indonesia terbatas sehingga diperlukan perluasan lahan kebun tebu," ujarnya saat meninjau Pabrik Gula (PG) Madukismo RNI Group yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta.

Perluasan lahan itu, lanjut Darto, perlu diimbangi dengan bibit, pupuk, air dan infrastruktur yang memadai.

Berdasarkan data, Darto mengakui periode 2016-2020 sejalan dengan pertumbuhan areal, produksi gula cenderung menurun dengan rata-rata 0,79 persen per tahun.

Oleh karenanya Ia mendukung BUMN yang beroperasi dibidang sektor gula, perkebunan dan sektor terkait lainnya untuk bersama-sama melakukan pembenahan industri gula nasional dengan merangkul stakeholders, salah satu prioritasnya para petani tebu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pabrik Gula Madukismo

Kebun Tebu
Kebun Tebu

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Aset PT RNI, Endang Suraningsih menambahkan, Pabrik Gula Madukismo kepemilikan saham Sri Sultan Hamengku Buwono X 65 persen dan saham RNI 35 persen ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi gula, oleh sebab itu diperlukan optimalisasi aset melalui rencana perluasan lahan kebun tebu di area sekitar.

“Saat ini sedang diupayakan optimalisasi aset lahan kolaborasi dengan petani tebu lokal maupun Sinergi BUMN sektor terkait, melalui pola kerjasama yang saling mendukung antara Pemerintah, industri gula, petani maupun penggarap kawasan hutan," urai Endang.

Disamping hal tersebut diatas, RNI saat ini juga sedang mengupayakan perluasan lahan perkebunan tebu bekerjasama dengan BUMN lainnya sektor terkait di beberapa wilayah-wilayah kerjanya seluas 20.000 ha yang juga sedang dalam tahap survey kesesuaian peruntukannya menjadi perkebunan tebu.

Sebelumnya, Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi bersama Dirut PTPN III dan Dirut Perhutani menargetkan menanam tambahan tebu seluas 80 ribu ha secara nasional sampai dengan akhir 2024.

RNI yang saat ini memiliki 5 pabrik gula di Pulau Jawa juga mempersiapkan baik on farm maupun off farm juga secara simultan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya