Liputan6.com, Jakarta Lulus masuk ke salah satu universitas ternama tentunya menjadi sebuah kebanggaan. Hal itu juga dirasakan Try Juandha (28 tahun), pemuda asal Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Try lulus dan masuk ke ITB pada Agustus 2011, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Jurusan yang dia pilih adalah Sekolah Bisnis dan Manajemen.
“Saya masuk Agustus 2011, lewat SBMPTN jalur undangan. Alasan saya pilih ITB karena reputasi universitasnya, dan memilih jurusan bisnis manajemen karena bercita-cita menjadi wirausaha agar bisa membuka lapangan kerja suatu hari nanti,” kata Try kepada Liputan6.com, Jumat (2/7/2021).
Advertisement
Namun tantangan lain datang. Saat itu, Try kesulitan membiayai pendidikannya. Kondisi orang tua yang hanya pensiunan TNI AD memberatkan untuk bisa membiayai secara penuh kuliahnya.
Tak patah arang, dia mulai mencari beasiswa agar pendidikan di ITB tetap berlanjut. Pucuk di cinta ulampun tiba, tawaran datang dari lembaga kemahasiswaan di kampusnya tentang Beasiswa Nusantara Cerdas dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI.
“Jadi, saya mencari-cari beasiswa kemudian dari lembaga kemahasiswaan di kampus di ITB mengarahkan saya untuk ikut beasiswa namanya beasiswa unggulan Kemendikbud. Ternyata beasiswa unggulan Kemendikbud ini bekerja sama dengan BRI,” kata Try kepada Liputan6.com, Jumat (2/7/2021).
Beasiswa tersebut merupakan kolaborasi BRI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bantuan yang diberikan kepada mahasiswa jenjang Pendidikan strata 1 (S1) dari Perguruan Tinggi Negeri terkemuka di Indonesia.
Salah satu kriteria penerimanya adalah Putra-Putri terbaik Negeri yang berasal dari daerah Terluar, Terpencil, Terdepan (3T).
Sejatinya yang mendapatkan beasiswa BRI di kampus ITB bukan hanya Try saja. Ada beberapa lagi yang lolos setelah melalui proses seleksi.
Kabar ini membuat orangtua Try berlega hati sekaligus bangga. Sang anak tetap bisa melanjutkan kuliah karena mendapatkan beasiswa penuh hingga lulus.
“Orang tua saya sudah pensiun dari TNI angkatan darat. Jadi uang pensiun tidak bisa mengcover biaya pendidikan saya. Dengan adanya beasiswa ini sangat membantu orang tua dalam membiayai pendidikan saya. Mereka bangga,” ungkapnya.
Selain biaya kuliah yang dibayar penuh, Try juga mendapatkan uang saku dari BRI sebesar Rp 2,5 juta sebulan. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BRI bahkan memberikan dana tambahan mencakup biaya skripsi dan pengembangan diri seperti mengikuti kursus.
“Seperti kalau misalnya kita mau kursus bahasa Inggris atau ada program ke luar negeri itu bisa di support dari biaya pengembangan diri tapi sifatnya itu reimburst,” jelas Try.
Sejauh yang dia rasakan, semua proses pencairan dana beasiswa tidak ada masalah dan sifatnya transparan. Proses uang saku dicairkan dahulu kepada orangtua asuh yang merupakan dosen di kampusnya. Orang tua asuh ini yang ikut menjaga Try dalam hal akademik dan lainnya.
Anak ketiga dari 4 bersaudara ini bercerita dirinya hampir saja kehilangan beasiswa yang sangat dibutuhkan ini. Itu karena pada satu semester nilai IPK yang didapat turun.
Namun berkat komitmen dan tekad kuat, dia kembali fokus belajar demi bisa memperbaiki IP agar beasiswa tersebut batal dicabut.
“Mengikuti aturan dari kemendikbud IPK maksimal 3. Tapi saya sempat satu semester IPK di bawah 3. Cuma masih dikasih kesempatan diberikan beasiswa dan akhirnya saya berusaha membuat IPK tetap 3,” cerita Try berlega hati.
Bagi Try, Beasiswa Nusantara Cerdas adalah hal positif yang baik bagi hidupnya. Tak sekedar terbantu secara finansial juga ada ilmu lain. Seperti wawasan terkait gambaran dunia kerja.
Hal positif lain, memiliki teman baru sesama penerima beasiswa. Khususnya dari Indonesia bagian Timur seperti Papua, NTB, NTT, dan Sulawesi.
“Beasiswa Nusantara cerdas ini merupakan poin plusnya itu, setiap semester ada gathering. Dan gathering tidak sekadar happy-happy tapi banyak menghadirkan pemateri. Mulai dari motivator, entrepreneur, wirausaha. Jadi sebelum kita lulus pun kita diberikan gambaran tentang dunia kerja seperti apa,” ungkapnya.
Saksikan Video Ini
Pilih Mengabdi ke BRI
Setelah beberapa tahun Try akhirnya menyelesaikan kuliah pada 2015. Usai mencari-cari kerja, tak lama diterima pada sebuah start-up transportasi online.
Setahun lamanya Try merasakan kerja di startup, pada Desember 2015 dia tertarik melamar bekerja ke BRI yang sedang menawarkan peluang.
Keinginan terwujud setelah melalui serangkaian proses wawancara, dia diterima kerja di BRI sebagai Assistant Manager Small Business Bank BRI Regional Makassar.
“Saya tidak langsung kerja di BRI. Saya sempat kerja di gojek waktu itu sekitar 1 tahun, sebelum akhirnya memantapkan diri ke BRI pada tahun 2015. Tidak sampai setahun, di Desember 2015 ternyata lulus dari BRI, akhirnya saya mengambil kesempatan yang ada di BRI,” ujar Try.
Kini Try sudah beberapa tahun bekerja di BRI. Selama pengabdiannya, kesungguhan Try bahkan diganjar penghargaan. Serikat Pekerja BRI Wilayah Makassar mengapresiasi Try sebagai pekerja berprestasi yang masuk Finalis BRINovation Tingkat Nasional.
Di akhir cerita, Try berharap Beasiswa Nusantara Cerdas ini bisa dilanjutkan untuk mahasiswa di luar sana yang membutuhkan dana pendidikan.
Dia mengusulkan, agar kuota penerimaan ditambah dan jangkauan universitas diperluas lagi tidak hanya universitas ternama saja.
“Harapan saya ke BRI untuk Beasiswa Nusantara Cerdas ini bisa kembali dibuka dengan kuota yang lebih banyak dan pilihan universitas yang lebih beragam, tidak sekedar universitas top tetapi di luar Jawa pun mungkin bisa dikasih kesempatan itu,” harap dia.
Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary BRI mengatakan jika BRI selalu berupaya menjadi perusahaan yang ikut berperan dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.
Bahkan, BRI selalu menjadi yang terdepan dalam tanggung jawab sosial perusahaan dengan memberikan nilai dan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat luas.
Salah satunya melalui program beasiswa kepada mereka yang membutuhkan dan berprestasi. ”Program beasiswa BRI merupakan wujud dari dukungan BRI bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Kami terus hadir memberikan bantuan beasiswa kepada putra-putri bangsa dan terus mendukung pemerintah dalam menyediakan SDM SDM unggul bagi kemajuan bangsa” ungkap dia.
Advertisement