Realisasi Lifting Migas Semester I 2021 di Bawah Target

Realisasi lifting migas secara keseluruhan masih mencapai 1,636 juta boepd (barrel oil equivalent per day).

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Jul 2021, 15:57 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 15:55 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat, lifting minyak dan gas pada semester I 2021 masih belum mencapai target APBN 2021.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, realisasi lifting migas secara keseluruhan masih mencapai 1,636 juta boepd (barrel oil equivalent per day) atau sekitar 95,5 persen dari target 1,712 juta boepd.

"Lifting minyak produksi di semester I 667 ribu barel per hari (bph) atau hanya 95 persen dari target APBN dari target 705 ribu bph," kata Dwi dalam konferensi pers, Jumat (16/7/2021).

Sementara, realisasi lifting gas tercatat sebesar 5.430 MMscfd atau 96 persen dari target 5.638 MMscfd.

Dwi melanjutkan, realisasi lifting migas di bulan Juni dan Juli sudah mengalami peningkatan. Namun, karena angkanya sangat rendah di awal tahun, maka secara total, lifting migas masih belum mencapai target.

Beberapa kondisi lain seperti gangguan tidak terencana, pengeboran yang tertunda hingga delay field onstream membuat lifting minyak dan kondensat tahun ini diproyeksi hanya mencapai 680 ribu bph. Demikian pula dengan salur gas bumi yang outlooknya diperkirakan sebesar 5.529 MMscfd.

"Satu semester ini kita mendapat pukulan cukup banyak dari kegiatan produksi lifting, meskipun kita berusaha meminimize tekanan tersebut," kata Dwi.

Sementara, untuk realisasi penambahan cadangan migas terhadap produksi (reserve replacement ratio/RRR) masih sebesar 131,2 MMBOE atau 21,11 persen dari target 625 MMBOE.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tambahan Produksi Migas

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, SKK Migas mengumumkan tujuh proyek hulu migas dari target 12 proyek di tahun 2021 telah beroperasi.

Ke tujuh proyek hulu migas tersebut adalah:

- EPF Belato2 Seleraya Merangin Dua

- EOR Jirak Pertamina EP

- KLD PHE ONWJ

- Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam

- West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd

- Merakes Eni East Sepinggan

- North Area Jindi South Jambi Block B.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan, investasi pada ketujuh proyek tersebut mencapai USD 1,457 miliar atau setara Rp 21,12 triliun. Dengan beroperasinya tujuh proyek ini maka akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 9.850 barel per hari (boh) dan gas sebesar 474,5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Julius menambahkan, pada tahun ini salah satu proyek hulu migas yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) yaitu Jambaran Tiung Biru diperkirakan akan bisa onstream di akhir tahun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya