Anak Akidi Tio Diperiksa Polisi, Bantuan Covid-19 Rp 2 Triliun Fiktif?

Akidi Tio membuat masyarakat tercengang ketika menyatakan sumbangannya untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan sebesar Rp 2 triliun

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2021, 14:44 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 14:32 WIB
Pengusaha Asal Aceh Sumbang Rp2 Triliun untuk Penanganan Covid-19 di Sumsel
Bantuan dana sebesar Rp2 triliun, disalurkan keluarga mendiang Akidi Tio, melalui dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan ke Polda Sumsel (Dok.Humas Polda / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Akidi Tio membuat masyarakat tercengang ketika menyatakan sumbangannya untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan sebesar Rp 2 triliun. Sumbangan ini diserahkan secara simbolis kepada Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri.

Namun kabar terbarunya, buntut dari sumbangan tersebut, pihak Polda Sumsel telah menangkap anak bungsu Akidi Tio yakni Heriyanti. Heriyanti inilah yang menyerahkan secara simbolis yang mewakili keluarga Akidi Tio.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri membenarkan pemeriksaan terkait dengan uang sumbangan Akidi Tio tersebut.

"Lagi dimintai keterangan," tutur Eko saat dikonfirmasi seperti dikutip dari kanal News Liputan6.com, Senin (2/8/2021).

Sebelumnya, sumbangan yang digadang-gadang jadi yang terbesar ke-2 di dunia setelah Bill Gates ini juga membuat penasaran Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Bahkan Dahlan sempat menelusuri kebenaran sumbangan Rp 2 triliun tersebut.

Dalam tulisannya di disway.id, Dahkan mengatakan menghubungi beberapa pengusaha besar untuk menanyakan apakah mereka "tersinggung" oleh Akidi Tio. Hal ini terutama karena tiba-tiba menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19.

Berdasarkan keterangannya, sampai Kamis siang (29/7/2021), uang Rp 2 triliun dari Akidi Tio tersebut belum cair.

"Mungkin masih dicari jalan bagaimana cara masuknya ke rekening Kapolda Sumsel. Tapi sampai Kamis siang kemarin juga belum ada tanda-tanda positif," tulis Dahlan di disway.id pada Jumat (30/7/2021).

Ia mengatakan bahwa ada kabar kemungkinan dana sumbangan dari Akidi Tio tersebut cair pada Kamis pukul 15.00 WIB lewat Bank Mandiri. Namun dia tidak berhasil mengecek kebenarannya. "Maka tetap saja selentingan tadi saya anggap hanya kabar burung," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dijaga Polisi

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

Namun menurut laporan seorang wartawan di Palembang, kata Dahlan, rumah salah satu anak Akidi yakni Heryanti, dijaga polisi mulai Kamis sore kemarin.

Terlihat ada mobil polisi berhenti di depan rumah. Wartawan diminta menjauh dari jalan depan rumah Heryanti, dan dilarang memotret.

"Laporan lainnya dana Rp 2 triliun itu masih ada di sebuah bank di Singapura. Uang itu tulis media tersebut hasil tabungan Aki sendiri. Di masa hidupnya, sejak dolar masih 4 ribu per dolar AS," jelas Dahlan.

"Itu berarti sejak jauh sebelum krisis moneter tahun 1988. Masuk akal saja. Banyak orang Indonesia yang punya tabungan dolar di Singapura. Lalu menjadi lebih kaya raya setelah krismon. Ketika dolar menjadi 15 ribu per dolar," sambungnya.

Tabungan di Singapura

Sosok Akidi Tio, Pengusaha yang Sumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Terdampak Pandemi
Keluarga pengusaha bantu Rp 2 triliun bagi warga terdampak pandemi Covid-19. (Sumber: Merdeka.com/Irwanto)

Maka kalau uang Rp 2 triliun itu benar ada di bank di Singapura, berarti nilainya sekitar SGD 200 juta. Belum jelas apakah bentuknya tabungan, rekening, atau deposito.

Ia pun memuji anak-anak Akidi Tio yang tidak mencairkan uang tersebut. "Saya sampai menduga-duga: apakah Aki meninggalkan surat wasiat-yang juga disimpan di bank itu? Sehingga bank tidak bisa mencairkannya selain sesuai dengan wasiat itu? Adakah wasiatnya berbunyi: ahli waris tidak berhak mencairkannya-kecuali sepenuhnya untuk bantuan sosial?," tulisnya.

Menurut Dahlan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari seorang keluarga dokter kepada sumbernya, tabungan Akidi Tio itu melebihi Rp 2 triliun atau tepatnya Rp 16 triliun.

Kendati demikian, Dahlan menyangsikan kebenaran jumlah tabungan tersebut.

"Mengapa saya tidak percaya? Karena angka Rp 16 triliun disebut-sebut terkait dengan tagih-menagih utang. Sang anak ditagih. Yang menagih seorang dokter. Nilai tagihan Rp 3 miliar. Yang ditagih minta mundur terus. Sambil mengatakan ada uang di Singapura Rp 16 triliun," jelasnya.

Gaya Lama

Senyum Dahlan Iskan Seusai Diperiksa Kasus Korupsi
Mantan Dirut PT PLN Dahlan Iskan memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jumat (5/6/2015). Dahlan diperiksa sebagai saksi terkait korupsi proyek pembangunan 21 Gardu Listrik Jawa-Bali-Nusa Tenggara.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurut keterangannya, si peminjam berani memberikan pinjaman sampai Rp 3 miliar karena pernah menemani anaknya ke Singapura untuk mengurus uang tersebut.

"Agar urusan menarik warisan sang ayah bisa segera terwujud. Si anak berjuang tidak mengenal lelah untuk mengurus warisan itu. Bertahun-tahun dengan biaya yang besar," tulisnya.

Terlepas dari hal itu, kata Dahlan, Akidi adalah orang kaya lama dengan gaya lama pula yakni tidak mau menunjukkan kekayaannya. Memiliki banyak usaha, tentu juga bekerja sama dengan banyak mitra luar negeri.

"Hari-hari esok adalah hari penuh harapan: uang Rp 2 triliun tersebut siapa tahu benar-benar datang," tutup Dahlan Iskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya