Hutama Karya Tuntaskan 25 Proyek Besar selama Pandemi Covid-19, Simak Daftarnya

Meski merasakan dampak pandemi Covid-19, Hutama Karya memastikan seluruh proyek yang sedang digarap perusahaan masih berjalan dengan normal.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Agu 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2021, 19:00 WIB
Proyek Bendungan Bendo di Jawa Timur yang mampu diselesaikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selama pandemi Covid-19. (Dok HK)
Proyek Bendungan Bendo di Jawa Timur yang mampu diselesaikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selama pandemi Covid-19. (Dok HK)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) mencatat, hingga Agustus 2021, terdapat 79 proyek infrastruktur yang digarap perusahaan dan tersebar di seluruh Indonesia. Terdiri dari 41 proyek pembangunan jalan, bendungan dan infrastruktur lain, 20 proyek Engineering, Procurement, Construction (EPC), serta 18 proyek gedung.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi proyek yang digarap perseroan di luar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selama masa pandemi Covid-19 atau sejak awal 2020 hingga Agustus 2021.

"Proyek-proyek tersebut diantaranya merupakan proyek yang selesai, sedang berjalan konstruksinya, hingga proyek baru yang diraih oleh perusahaan. Proyek yang digarap perusahaan ini mulai dari infrastruktur pendidikan, infrastruktur pelayanan publik, hingga bangunan gedung," ujar Tjahjo, Selasa (17/8/2021).

Lebih lanjut, ia menyampaikan, meski perusahaan turut merasakan dampak pandemi Covid-19, Hutama Karya memastikan seluruh proyek yang sedang digarap perusahaan masih berjalan dengan normal. Hal tersebut sejalan dengan Instruksi Menteri PUPR Nomor 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

16 Kontrak Proyek Baru

Proyek Bandara Pattimura Ambon yang mampu diselesaikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selama pandemi Covid-19. (Dok HK)
Proyek Bandara Pattimura Ambon yang mampu diselesaikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selama pandemi Covid-19. (Dok HK)

Tjahjo menyampaikan, sepanjang 2020 lalu hingga Agustus 2021 ini, Hutama Karya berhasil menyelesaikan 25 proyek besar, menggarap konstruksi 38 proyek yang masih terus berjalan, serta meraih  16 kontrak proyek baru yang cukup strategis.

"Kami menilai di tahun 2021 ini, sektor konstruksi mengalami fase recovery yang didukung oleh dampak positif dari proses vaksinasi Covid-19 yang digalakkan oleh pemerintah," ungkapnya.

Menurut catatannya, Hutama Karya berhasil menyelesaikan beberapa proyek seperti Bandara Pattimura Ambon, DDT Manggarai-Jatinegara, Bendungan Ladongi di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, Bendungan Bendo di Jawa Timur, Bendungan dan Jaringan Daerah Irigasi Kaluku, Jembatan Pulau Balang di Kaltim.

 

Daftar Lanjutan

Proyek Pipa Gas Tanjung Batu Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) yang mampu diselesaikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selama pandemi Covid-19. (Dok HK)
Proyek Pipa Gas Tanjung Batu Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) yang mampu diselesaikan oleh PT Hutama Karya (Persero) selama pandemi Covid-19. (Dok HK)

Kemudian Bandara Wirasaba di Purbalingga, PLTM Gunung Wugul, PLTM Parmonangan-2, Pipa Gas Tanjung Batu Kaltimra, PLTGU Tambak Lorok Semarang, Gedung UNEJ di Jember dan Untirta di Banten, RS Mata Manado, Student Apartmenet Asrama Wanita UIII di Depok, hingga RS Unhas di Makassar dan RSUPT di Kupang yang masih berjalan dengan progress pekerjaan signifikan.

Sementara sepanjang 2021 ini, perusahaan juga mendapatkan beberapa kontrak proyek baru seperti proyek MRT CP 203 senilai Rp 1,4 triliun, proyek ITDC Mandalika senilai Rp 376 Miliar, proyek Jembatan Kretek Bantul senilai Rp 171 miliar, proyek Bendungan Ameroro Sulteng senilai Rp 306 miliar.

Lalu, proyek Dermaga Sanur senilai Rp 205 miliar, proyek EPC Open Access RU VII Kasim milik Pertamina di Sorong, proyek LPG Jatim, Proyek pembangunan gedung UPI di Bandung senilai Rp 202 miliar, proyek Gedung Universitas Malikus Saleh di Aceh senilai Rp 137 miliar, proyek Gedung OJK senilai Rp 133 miliar, serta terbaru proyek Masjid Jawa Barat senilai Rp 223 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya