Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan untuk menjajal sepatu dari merek Fine Counsel. Merek itu ternyata dimiliki oleh peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Greysia Polii.
Pada kesempatan yang mempertemukan Erick dan Greysia, keduanya sempat mengenang saat 2012 lalu, berbincang tentang memulai bisnis.
“Menjajal sepatu @finecounsel yang dibawa oleh foundernya langsung @greyspolii. Jadi teringat, saat kami ngobrol di Olimpiade London 2012, Greys sudah banyak bertanya tentang bisnis,” tulis Erick, dikutip dari Instagram-nya, Rabu (18/8/2021).
Advertisement
Menteri Erick mengaku bangga, pasalnya, terpaut sembilan tahun dari saat itu, usaha Greysia berjalan baik. Ia menilai, sepatu dari Greysia itu memiliki model yang cocok dengan karakter banyak orang kekinian.
“Sepatunya keren, nyaman digunakan sehari-hari, dan modelnya cocok dengan anak jaman sekarang,” katanya.
Ia semakin yakin, produk lokal tak kalah dengan merek asing. Sehingga, ia berharap dan memastikan kalau produk lokal juga bisa bersaing dengan produk asing di pasar global.
“Saya optimis, ke depan akan semakin banyak lagi produk lokal yang mendunia,”
Menutup unggahannya, Menteri Erick mengapresiasi langkah yang diambil oleh atlet badminton putri tanah air itu.
“Kreativitas dan inovasi juga akan semakin beragam, mengikuti perkembangan trend global. Tabik, Greys!” tutup Erick.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cita-Cita Jadi Pengusaha
Dalam cuplikan video yang diunggah Erick, Greysia menceritakan sejak awal ingin menjadi pengusaha.
Keduanya juga mengenang masa Olimpiade London 2012 lalu, saat itu Greysia banyak mengobrol terkait usaha dengan Erick.
“Pak erick inget gak, waktu tahun 2012 kita lagi makan, terus saya tanya-tanya bapak? Bukan tanya soal olahraga,” kenang Greysia.
“Iya, malah nanya bisnis,” jawab Erick.
Menteri Erick seraya menanyakan beberapa hal, seperti jumlah sepatu yang diproduksi oleh Fine Counsel dalam satu bulan.
“Sebulan kira-kira bisa sampai 100 sepatu,” jawab Greysia.
Greysia merinci bahwa produk yang dibuatnya itu memperhatikan kualitas dengan membuat seluruh material bagian luar dan bagian dalam sepatu terbuat dari kulit.
“Jadi kami betuil-betul memperhatikan kualitas dan sudah ada customer dari berbagai maca negara, pak,” katanya.
“Bukannya saya kasih hadiah, (malah) saya dikasih hadiah, luar biasa!,” tutup Erick seraya mencoba sepatu tersebut.
Advertisement