Bidan Jadi Vaksinator, Menko Airlangga: Pasukannya Banyak

BKKBN sudah on board sejak 2 bulan yang lalu menggelar vaksinasi melalui tenaga bidan sebagai vaksinator.

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Agu 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 20:00 WIB
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto meninjau peluncuran kegiatan Vaksinasi Ibu Hamil di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi pelibatan bidan sebagai vaksinator. Hal itu disampaikan Airlangga saat hadir dalam peluncuran pelaksanaan vaksinasi untuk ibu hamil di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/8/2021).

Airlangga menjelaskan, BKKBN sudah on board sejak 2 bulan yang lalu menggelar vaksinasi melalui tenaga bidan sebagai vaksinator. Hal ini karena pasukannya banyak dan berpotensi menambah kemampuan vaksinasi.

"Selain itu, bidan dipilih sebagai vaksinator karena keberadaannya di tengah masyarakat, utamanya bidan yang membuka praktek sendiri. Bidan juga yang sudah terlatih dan paham dalam menghadapi ibu hamil. Dan ini menjadi one stop service BKKBN," kata Menko Airlangga pada Kamis (19/8/2021).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam pelaksanaan vaksinasi untuk ibu hamil, bidan dikerahkan untuk menjadi vaksinator. Vaksinasi untuk ibu hamil ini juga digelar di 10 provinsi di Indonesia.

Di Balai Kota Jakarta, Menko Airlangga sempat menyapa secara langsung dan virtual ibu-ibu yang sedang bersiap untuk divaksin. Ia mendengarkan aspirasi-aspirasi yang disampaikan.

Ibu hamil memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi Covid-19, khususnya dengan kondisi medis tertentu. Tingginya risiko tersebut berdampak pada kehamilan dan bayinya.

Oleh karena itu, pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan juga masukan dari BKKBN, IBI dan POGI.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kesehatan Bangsa

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memimpin rapat membahas program prioritas Kemenkes RI tahun 2022 di Kabupaten Badung, Rabu, 20 Mei 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kesehatan bangsa ditentukan oleh kematian ibu dan bayi. Oleh karena itu, menekan angkat kematian ibu dan bayi menjadi target. Melalui vaksinasi ini, pemerintah bersama BKKBN bekerja keras agar bisa menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan.

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang rela berjuang membantu kelahiran anak-anak generasi muda di masa pandemi," ungkap Menkes Budi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga menuturkan bahwa ibu hamil memiliki peran yang besar dalam rumah tangga dengan berbagai aktivitasnya. Untuk itu, katanya, mentaati protokol kesehatan adalah kunci utama dan dengan adanya vaksinasi ini menjadikan resiko tertular Covid-19 lebih rendah.

Salah satu target dalam upaya penanganan Covid-19 adalah menekan angka kematian. Vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh stakeholder terkait diharapkan sebagai game changer penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, yang juga menekan angka kematian akibat virus dalam pandemi ini.

Berbagai penelitian menyatakan bahwa yang telah divaksinasi tingkat kematiannya lebih rendah dan masih bisa ditolong. Pemerintah berkomitmen pada akhir tahun ini dapat mencapai target yaitu sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia telah divaksinasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya