Jelang Merger, PPI Tanggung Semua Beban Perusahaan BGR

Proses merger atau penggabungan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (persero) masuk babak akhir

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Sep 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2021, 19:15 WIB
Logo PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PT PPI.
Logo PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PT PPI.

Liputan6.com, Jakarta Proses merger atau penggabungan dua BUMN, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) masuk babak akhir. Saat ini, proses tersebut menunggu persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dengan demikian, PPI akan menanggung beban perusahaan BGR dalam waktu dekat. Penggabungan PPI dan BGR tersebut resmi tertuang berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 97 tahun 2021 tanggal 15 September 2021.

Dengan begitu, sesuai ketentuan perundangan yang berlaku, PPI sebagai perusahaan penerima penggabungan mengambil alih dan menanggung seluruh aktiva, pasiva, hak, kewajiban, operasional bisnis dan pekerja BGR sebagai akibat dari penggabungan yang akan berlaku pada tanggal efektif.

Tanggal efektif yang dimaksud adalah setelah ditandatanganinya akta penggabungan dan terbitnya persetujuan Menkumham atas Perubahan anggaran Dasar PPI sehubungan dengan penggabungan.

Nilai Positif

Sekretaris Perusahaan PT PPI, Syailendra berharap penggabungan tersebut akan memberikan nilai positif bagi berbagai pihak terkait.

"Dalam rangka pembentukan Holding BUMN Pangan, kami telah menerima PP RI No.97 th 2021, kami berharap penggabungan ini dapat memberikan nilai positif bagi pemegang saham, manajemen, karyawan dan secara umum, masyarakat dan industri perdagangan dan logistik di Indonesia, kami berkomitmen untuk melayani lebih baik," kata Syailendra dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).

Penggabungan BGR kedalam PPI disebut-sebut akan menghasilkan sebuah perusahaan dengan posisi yang lebih baik di pasar dan meningkatkan kapasitas pertumbuhan industri perdagangan dan logistik di Indonesia yang semakin kompetitif dengan The New PPI.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jelang Dilebur ke PPI, BGR Logistics Catat Kinerja Positif

Kantor Pusat PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics. (bgrlogistics.id)
Kantor Pusat PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics. (bgrlogistics.id)

PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics dipastikan akan dilebur ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Saat ini, rencana merger dua BUMN tersebut masih dalam tahap integrasi.

Di tahun 2020 BGR Logistics mampu meraih pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun dengan laba bersih tahun berjalan Rp 75 miliar. Meskipun ditengah pandemi covid-19, BGR Logistics juga masih menunjukan kinerja positif diantaranya dengan tumbuhnya aktiva sebesar 3,75 persen, ekuitas sebesar 5 persen, pertumbuhan laba sebesar 5 persen dengan tolat bobot pertumbuhan sebesar 18,75 persen.

Selain itu infobank juga mencatat perusahaan-perusahaan yang justru mengalami perbaikan solvabilitas di tengah pandemic covid-19. Salahsatunya adalah BGR Logistics yang semula solvabilitasnya 158,25 persen menjadi 33,49 persen.

Direktur Utama BGR Logistics M. Kuncoro Wibowo menyampaikan bahwa pandemi covid-19 membuat seluruh sektor bisnis di Indonesia terdampak dan tidak terkecuali sektor logistik.

Tidak sedikit sektor usaha yang merugi dan tidak sedikit juga perusahaan maupun bisnis yang terpaksa tutup karena sudah tidak mampu lagi menjalankan bisnisnya karena kondisi ini.

"Hal ini merupakan tantangan besar bagi kami untuk dapat menjaga eksistensi bisnis dan tetap bertahan dimasa pandemi covid-19. Bukan hal yang mudah karena pembatasan-pembatasan serta banyak sekali kebijakan Pemerintah untuk menanggulangi pandemi covid19 ini berdampak bagi para pelaku usaha di Indonesia, termasuk BGR Logistics," kata Kuncoro dalam ketarangannya, Selasa (28/9/2021).

Namun, BGR Logistics yang telah memulai transformasi bisnis sejak akhir 2018 justru bisa bertahan terhadap kondisi ini. Dengan digitalisasi bisnis proses di internal, membuat BGR bisa menjalankan bisnis ditengah pandemi covid-19.

"Sebagai contohnya, karena BGR Logistics di sektor jasa logistik, maka penting sekali bagi kami untuk tetap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan secara realtime dan tepat. Hal itu dapat kami lakukan berkat digitalisasi yang kami lakukan," tambah Kuncoro.

Pergerakan barang di gudang maupun disaat perjalanan dari hulu sampai hilir dapat termonitor dengan baik, ini poin penting bagi pelanggan.

Selain itu, BGR Logistics sudah memulai inovasi bisnis baru, yaitu aplikasi “Warung Pangan” yang di inisiasi oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi & UKM untuk membantu para UMKM bertahan ditengah pandemi covid-19 dan nantinya untuk mendukung Katahanan Pangan di Indonesia.

Dari sisi internal, perbaikan-perbaikan dan transformasi juga dilakukan untuk mendukung bisnis perusahaan. Pembenahan dan digitalisasi sistem administrasi, keuangan, dan tata Kelola Perusahaan, urusan kepegawaian, peningkatan kompetensi karwayan, serta pendukung bisnis lainnya juga terus dilakukan.

"Hal-hal yang disebutkan di atas membuat BGR Logistics dipercaya oleh Pelanggan ditengah pandemi covid-19 sehingga eksistensi bisnis dapat kami jaga yang berdampak positif bagi kinerja kami di tahun berjalan," akhir Kuncoro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya