Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi mencanangkan Kartu dan Aplikasi JakLingko. Nantinya kartu dan aplikasi ini akan memberikan kemudahan para pengguna transportasi umum pada saat melakukan perjalanan.
Kartu dan Aplikasi JakLingko akan menghadirkan integrasi tarif yang terjangkau antarmoda transportasi hingga tarif khusus untuk berbagai profil pengguna.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI mendukung penuh inovasi ini, karena akan meningkatkan kenyamanan para pengguna transportasi umum khususnya KRL karena akan semakin mudah untuk bertransaksi pada berbagai moda transportasi umum dalam satu platform.
Advertisement
Selain itu KAI juga menggandeng banyak pihak lain untuk meningkatkan kenyamanan dan fasikitas di transportasi massal khususnya Jabodetabek. Salah satu yang diresmikan adalah penataan kawasan Stasiun Tebet-Palmerah.
Kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan pihak Swasta dalam membangun suatu ekosistem transportasi yang terintegrasi digadang akan memberikan peningkatan pelayanan kepada para pengguna transportasi umum.
“KAI ingin berperan dalam meningkatkan kenyamanan transportasi massal bagi masyarakat. Kenyamanan tersebut hadir dalam bentuk integrasi baik infrastruktur maupun ticketingnya,” ujar Didiek Hartantyo, dalam keterangan resmi, Rabu (29/9/2021).
Kawasan Stasiun Tebet dan Stasiun Palmerah setelah ditata akan mempermudah para pengguna KRL saat akan melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi umum lainnya.
Selain itu, penataan ini juga akan membuat kawasan di sekitar stasiun akan lebih teratur dan tertib sehingga dapat mengurangi kemacetan yang sebelumnya kerap timbul pada kawasan tersebut.
Penataan kawasan stasiun juga akan memberikan nilai tambah bagi lingkungan di sekitar stasiun, sehingga dapat membantu pemulihan perekonomian masyarakat melalui meningkatnya mobilitas masyarakat pengguna transportasi umum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kami harap penataan di kawasan stasiun yang dilakukan bersama-sama ini tidak hanya bermanfaat bagi pengguna KRL saja, tetapi juga bagi para pelaku UMKM yang berjualan di sekitar stasiun yang juga terdampak dengan adanya pandemi Covid-19,” kata Didiek.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Integrasi Tarif
Selanjutnya, dengan pencanangan Serambi Temu Dukuh Atas atau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) oleh PT Moda Integrasi Moda Transportasi Jabodetabek, akan memudahkan para pengguna transportasi umum karena akan mengintegrasikan 2 stasiun yaitu Stasiun KRL Sudirman menuju Stasiun LRT Dukuh Atas.
JPM ini direncanakan memiliki fasilitas yang ramah pejalan kaki, ramah pesepeda, menyediakan area komersial, dan merupakan ruang kolaborasi masyarakat.
LRT Jabodebek akan melayani masyarakat melalui 18 stasiun dari Stasiun Harjamukti dan Jatimulya hingga ke Stasiun Dukuh Atas. KAI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan LRT Jabodebek beroperasi pada waktu yang ditentukan yaitu pertengahan 2022.
Didiek mengatakan, KRL yang selama ini menjadi tulang punggung masyarakat di wilayah Jabodetabek nantinya akan ditopang dengan kehadiran LRT Jabodebek, dimana kedua moda transportasi ini perlu diintegrasikan agar dapat melayani lebih banyak masyarakat.
“Kolaborasi antara KAI dengan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mengintegrasikan transportasi di Jabodetabek ini diharapkan dapat membuat masyarakat beralih untuk menggunakan transportasi massal,” tutup Didiek.
Advertisement