Program Food Estate di Wonosobo dan Temanggung Berjalan Lancar Berkat Alsintan

Dengan alsintan, pengolahan lahan akan menjadi semakin cepat dan menghemat waktu

oleh stella maris diperbarui 20 Okt 2021, 19:47 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 19:33 WIB
Bupati Wonosobo: Rencana Food Estate Membawa Harapan Memajukan Pertanian
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah memproyeksikan Kabupaten Wonosobo dan Temanggung sebagai pilot project program Food Estate. Hal itu dipastikan berjalan baik, dengan dukungan alat mesin pertanian (alsintan).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong Kabupaten Wonosobo dan Temanggung mampu menjadi pelopor keberhasilan program Food Estate berbasis hortikultura. Sehingga, rencana ke depan dua kabupaten yaitu Temanggung dan Wonosobo tersebut mampu menggerakkan roda perekonomian lokal maupun nasional.

"Namanya Food Estate itu programnya harus jelas, terkonsepsi dan mampu mengelompokkan petani ke dalam korporasi, sehingga skala ekonominya bisa di atur," ujar Mentan SYL.

Sebagai pihak yang mengomandani Food Estate, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengerahkan seluruh kemampuan agar program Food Estate di dua wilayah tersebut berlangsung sukses. Salah satunya melalui penggunaan alsintan. Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menambahkan, alsintan akan mempercepat proses budidaya pertanian di areal lahan Food Estate.

"Dengan alsintan, pengolahan lahan akan menjadi semakin cepat dan menghemat waktu, di samping dapat memudahkan petani dalam mengolah lahan Food Estate ini," ujar Ali.

Menurut Ali, alsintan memang mampu menghemat waktu bagi petani dalam mengolah lahan pertaniannya.

Dengan alsintan, Ali memaparkan proses pengolahan lahan yang biasanya memakan waktu tiga hari dan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak, bisa diupayakan hanya dalam hitungan jam dalam satu harinya.

"Alsintan juga mampu menekan tingkat kehilangan petani ketika panen. Artinya, ada produktivitas yang meningkat, yang artinya meningkatkan juga kesejahteraan petani," kata Ali.

Selain itu, alsintan juga merupakan ciri pertanian yang maju, mandiri dan modern. Sebagaimana diketahui, di era 4.0 saat ini pertanian ditandai dengan penggunaan inovasi teknologi dan mekanisasi pertanian.

"Jadi, alsintan ini membantu petani dalam proses percepatan masa tanam hingga panen dan pascapanen. Alsintan ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional," ujar Ali.

Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah menambahkan, alsintan dapat mempercepat proses budidaya pertanian. "Baik itu percepatan olah tanah, percepatan tanam hingga percepatan panen. Dengan begitu, petani pun dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP)," tutur dia.

Dikatakan Andi, alsintan amat mendukung kinerja para petani di lapangan dan bisa menjadi stimulus terhadap produktivitas hasil pertanian.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya