Perjalanan Darat Tidak Jadi Wajib Tes PCR, Cukup Antigen

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memastikan bahwa syarat perjalanan domestik bagi transportasi darat jarak jauh cukup dengan menunjukkan hasil Antigen, tidak PCR.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Nov 2021, 13:25 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2021, 13:21 WIB
FOTO: Di Terminal Pulogebang, Tiga Orang Terkonfirmasi Positif COVID-19
Petugas melakukan swab test antigen kepada pemudik saat arus balik Lebaran di Terminal Pulogebang, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Pada hari ini, ada tiga pemudik terindikasi positif COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengeluarkan instruksi terbarunya mengenai syarat perjalanan domestik. Salah satu yang diatur adalah mengenai perjalanan darat.

Dalam Inmendagri Nomor 57 tahun 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat level  3, level 2, dan level 1 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali, Tito menuliskan syarat perjalanan domestik bagi transportasi darat jarak jauh cukup dengan menunjukkan hasil Antigen.

“Menunjukkan Antigen (H-1) untuk moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bis, kereta api dan kapal laut,” tulisnya, mengutip Inmendagri Nomor 57 tahun 2021, Selasa (2/11/2021).

Sementara, perubahan juga terjadi pada syarat perjalanan dengan transportasi udara yang menyertakan hasil Antigen. Sebelumnya, perjalanan udara mewajibkan hasil PCR sebagai syarat perjalanan.

Secara umum, pelaku perjalanan domestik yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan transportasi umum jarak jauh, baik itu pesawat udara, bus, kapal laut, dan kereta api perlu menunjukkan kartu vaksin.

“Menunjukkan Antigen (H-1) bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin 2 (dua) kali atau PCR (H-3) bagi pelaku perjalanan yang baru divaksin 1 (satu) kali untuk moda transportasi Pesawat Udara yang masuk atau keluar wilayah Jawa dan Bali,” seperti tertulis.

Aturan tersebut juga berlaku untuk pengguna transportasi udara yang melakukan perjalanan di dalam wilayah Jawa dan Bali.

“Menunjukkan Antigen (H-1) bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin 2 (dua) kali atau PCR (H-3) bagi pelaku perjalanan yang baru divaksin 1 (satu) kali untuk moda transportasi Pesawat Udara antar wilayah Jawa dan Bali,” tulisnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Jadi Syarat Naik Pesawat

FOTO: Di Terminal Pulogebang, Tiga Orang Terkonfirmasi Positif COVID-19
Petugas melakukan swab test antigen kepada pemudik saat arus balik Lebaran di Terminal Pulogebang, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Satu minggu setelah Lebaran, pemudik yang tiba di Terminal Pulogebang wajib menjalani tes COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan tes PCR tak lagi menjadi syarat untuk naik pesawat. Masyarakat yang berpergian via jalur udara cukup melakukan tes antigen Covid-19.

"Untuk perjalanan akan ada perubahan yaitu untuk wilayah Jawa dan Bali, perjalanan udara tidak lagi mengharuskan menggunakan tes PCR," jelas Muhadjir dalam konferensi pers, Senin (1/11/2021).

Ketentuan ini berdasarkan usulan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Adapun pemerintah sebelumnya menetapkan tes PCR menjadi syarat untuk naik pesawat.

"Cukup menggunakan tes antigen, sama dengan yang sudah diberlakukan untuk wilayah luar Jawa Bali sesuai dengan usulan dari bapak Mendagri," ujar Muhadjir.

Perjalanan Logistik

Sementara itu, terkecuali untuk sopir kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya berlaku aturan terpisah.

Yakni sopir yang sudah divaksin 2 kali dapat menggunakan antigen yang berlaku selama 14 hari untuk melakukan perjalanan domestik.

"Sopir yang baru divaksin 1 kali, antigen akan berlaku selama 7 hari dan sopir yang belum divaksin, harus melakukan antigen yang berlaku selama 1x 24 jam," Tito menutup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya