Liputan6.com, Jakarta Layanan Syariah LinkAja meresmikan kolaborasinya dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Lewat kolaborasi ini, pembukaan rekening baru BSI bisa melalui layanan LinkAja
Kolaborasi ini sebagai bentuk komitmen LinkAja mendukung masyarakat ekonomi syariah di Indonesia dengan kemudahan akses ekosistem digital yang lengkap.
Baca Juga
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Herry Gunadi mengatakan, lewat penandatanganan MoU ini BSI akan memulai kerja sama lewat beberapa fitur yang bisa digunakan bersama. Salah satunya adalah pembukaan rekening baru melalui BSI Mobile yang terhubung dengan layanan LinkAja.
Advertisement
"Jadi nanti para customer LinkAja ingin membuka rekening BSI bisa melalui Link Aja. Ini dasar ya. Termasuk nanti mungkin sebagian dari gaji juga. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa jadi luas," kata dia dalam penandatangan MoU, secara virtual, di Jakarta Kamis (25/11).
BSI memahami, tidak mudah mencari perusahaan fintech payment Syariah. Maka dari itu, BSI melihat LinkAja memiliki potensi pasar cukup besar bisa memenuhi segala jenis kebutuhan, serta mendorong transformasi transaksi digital syariah guna mencapai inklusif keuangan di Indonesia.
"LinkAja kami liat juga dari sisi jumlah customer juga banyak. Jadi bersyukur BSI sudah siap memberikan support LinkAja tentu sinergi ini akan lebih baik di mana saat ini kami memang sedang fokus kapability digital," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Transaksi Digital BSI Tumbuh Pesat
Herry melanjutkan, saat ini di BSI seluruh transaksi bergeser ke online sekitar 95 persen. Sementara hanya 5 persen masih melakukan transaksi di cabang-cabang BSI.
Kemudian BSI mobile sendiri cukup besar walaupun saat ini user register baru mencapai 3 juta. Namun menariknya adalah dari jumlah user tersebut, transaksi kumulatif sampai September lalu mencapai 75 juta transaksi.
"Ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan tahun lalu. Dan transaksi ini juga dari sisi volume rupiahnya hampir mencapai Rp90 triliun," kata dia.
Potensi besar itu menandakan bahwa transaksi melalui digital jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Sehingga harus cepat BSI dan LinkAja untuk bisa melakukan banyak trobosan ke depan.
"Jadi pandemi ini juga ikut membawa di mana perubahan customer behavior," pungkas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement