Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) terus berupaya memberikan layanan terjangkau bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM. Salah satunya melalui program BBM Satu Harga.
Seperti kita ketahui, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dan memiliki tantangan distribusi energi tersulit di dunia. Bahkan, masih ada beberapa lokasi di pelosok Indonesia yang hingga saat ini belum merasakan mudahnya mendapatkan akses energi.
Baca Juga
Untuk itu, salah satunya agar energi dekat dengan masyarakat, pemerintah mencanangkan program BBM Satu Harga. Dimana pada program BBM Satu Harga ini, Pertamina diberikan mandat untuk menjamin ketersediaan energi terutama ketersediaan BBM di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).
Advertisement
Sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali seperti di wilayah lainnya dikarenakan lokasi dengan akses yang sulit.
Di Indonesia, program BBM Satu Harga ini pun dijalankan di wilayah Sulawesi. Sulawesi memiliki karakteristik geografis kepulauan dan beberapa pegunungan sehingga terdapat beberapa daerah yang terisolir dikarenakan akses untuk menuju tempat lainnya terhalang karena medan yang dilalui cukup ekstrem ataupun terpisah cukup jauh dari daratan.
Hal ini tak menyurutkan langkah Pertamina untuk menghadirkan energi di daerah tersebut dengan harga sama seperti yang dinikmati masyarakat di perkotaan.
Pada Selasa (14/12), secara serentak Pertamina dan BPH Migas meresmikan 5 titik BBM Satu Harga di Sulawesi. Acara peresmian dilakukan di 2 lokasi berbeda yaitu peresmian 4 titik BBM Satu Harga di Integrated Terminal Bitung, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara dan peresmian 1 titik BBM Satu Harga di SPBU 76.96221 Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Pada kesempatan peresmian 4 SPBU BBM Satu Harga di Integrated Terminal Bitung, turut meresmikan Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, VP Goverment Assignment PT Pertamina (Persero), Edi Ariawan, Asisten II Setda Provinsi Sulut, Praseno Hadi, Wakil Bupati Sitaro, John Palandung dan Kepala Bappeda dan Litbang Banggai Kepulauan, Muhammad Ari Susanto.
Sementara itu, pada acara peresmian SPBU 76.96221 BBM Satu Harga Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara turut hadir meresmikan Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, Komite BPH Migas, Wahyudi Anas dan Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Agus Dwi Jatmoko.
“SPBU BBM Satu Harga ini ditargetkan dibangun di wilayah 3T. Harapan pemerintah melalui program ini adalah agar seluruh masyarakat dapat menikmati harga BBM itu satu harga," kata Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, Kamis (16/12/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan Distribusi
Salah satu SPBU yang diresmikan yang berada di Provinsi Sulawesi Utara yaitu SPBU 76.95813 Kecamatan Siau Timur Selatan, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara.
Sebagaimana kita ketahui, distribusi BBM ke Kepulauan di Sulawesi Utara memiliki tantangan yang cukup berat dengan tantangan distribusi tersendiri. Dimana pengiriman melalui kapal sangat bergantung dengan kondisi cuaca apalagi di akhir tahun seperti ini curah hujan sangat tinggi.
Penyaluran BBM ke kepulauan Sitaro dan kepulauan sekitarnya itu sendiri normalnya disalurkan bisa mencapai 2 hari, apabila cuaca sedang tidak bagus pengiriman pun dapat melebihi waktu 2 hari. Pengiriman BBM dilakukan dari Integrated Terminal Bitung, dimana kapal yang digunakan harus kapal besar karena distribusi yang sangat menantang mengarungi Samudera Pasifik.
Kapal besar ini pun dapat mengangkut banyak muatan BBM dalam sekali penyaluran sehingga penyaluran bisa lebih efisien untuk menyalurkan ke SPBU yang berada di kepulauan-kepulauan di bagian utara Sulawesi Utara.
Dengan hadirnya BBM Satu Harga di Kepulauan Sitaro, tentunya memudahkan masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan petani untuk memperoleh BBM.
Harga BBM yang didapatkan oleh masyarakat kepulauan pun sama dengan harga di perkotaan sehingga para nelayan dan petani tidak lagi harus jauh mencari BBM ke daerah perkotaan.
Berbeda dengan tantangan yang dihadapi saat melakukan distribusi BBM ke daerah kepulauan. Tantangan distribusi BBM ke Kecamatan Sumalata yang berada di Provinsi Gorontalo ini cukup berat dikarenakan akses jalan yang cukup sulit.
Mobil tangki kapasitas 5 KL yang digunakan oleh Pertamina untuk mendistribusikan BBM harus melalui medan yang berbukit, jalanan kecil dan berbahaya karena melewati perbukitan dan jurang.
Belum lagi, wilayah yang dilalui sepanjang perjalanan distribusi BBM adalah wilayah rawan longsor dan medan perbukitan dengan elevasi yang cukup tinggi, sehingga para awak mobil tangki pun harus ekstra lebih hati-hati.
Dengan hadirnya BBM Satu Harga di Kecamatan Sumalata ini, tentunya memudahkan masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan petani untuk memperoleh BBM. Sebelum adanya BBM Satu Harga, BBM dibeli warga di pengecer dengan harga Rp10.000 – 15.000 per botol untuk jenis bahan bakar Pertalite.
Faktor jarak yang jauh dengan SPBU terdekat dari Kecamatan Sumalata yaitu berjarak 73 km dari SPBU reguler dan berjarak 24 km dari SPBU BBM Satu harga terdekat, tentunya menjadi hal yang membuat harga BBM disana menjadi mahal. Tentunya dengan kehadiran BBM Satu Harga ini, para nelayan dan petani tidak lagi harus jauh mencari BBM ke daerah perkotaan.
Advertisement