Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 45 pesepak bola asal Laos dinyatakan sudah melakukan match fixing dalam beberapa tahun terakhir. FIFA memutuskan memberikan 45 pemain tersebut hukuman larangan bermain seumur hidup.
Diketahui, 45 pesepak bola asal Laos tersebut tidak terlibat dalam match fixing di pertandingan Piala AFF 2020.
Meski ada tudingan terkait hal ini, tapi Federasi Sepak Bola Laos (LFF) menegaskan sanksi ini terkait dengan kejadian yang sudah terjadi berulang-ulang.
Advertisement
Sekjen Federasi Sepakbola Laos (LFF) Kanya Keomany, menyayangkan match fixing yang dilakukan oleh 45 pemain tersebut.Â
Kanya menilai, hal ini sangat merugikan sepak bola Laos.
"Praktek match fixing ini secara langsung mempengaruhi pemilihan pemain sepak bola kami untuk tim nasional dan untuk kompetisi regional serta internasional di masa depan," kata Kanya, dikutip dari laman Radio Free Asia, Selasa (11/1/2022).
Wakil Presiden Federasi Sepakbola Laos, Khampheng Vongkhanti, juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyampaikan ;Â "Federasi telah secara konsisten mendidik atlet kami untuk disiplin terutama sebelum tampil di setiap kompetisi internasional, tetapi jelas, para pemain ini mengabaikan saran kami. Mereka memilih kepentingan pribadi mereka daripada negara".
"Tindakan mereka telah merusak reputasi mereka sendiri dan negara," ujarnya.
Kabar mengenai larangan bermain ini datang setelah berakhirnya pertandingan Piala AFF, di mana tim Laos kalah dalam empat pertandingannya, dan hanya mencetak satu gol.
"Federasi menerima banyak keluhan dari penggemar sepak bola ... yang mengatakan bahwa tim sepak bola nasional pria Lao bertanding dengan buruk di Kejuaraan Federasi Sepak Bola ASEAN pada Desember tahun lalu,"
Seorang mantan pejabat Departemen Olahraga Laos mengungkapkan kepada Radio Free Asia, bahwa "federasi menerima banyak keluhan dari penggemar sepak bola, yang mengatakan bahwa timnas Laos bertanding sangat buruk di Piala AFF 2020".
Pada tahun 2020, pemain asal Laos yaitu Khampheng Sayavutthi, Lembo Saysana dan Thipphonexay Inthavongsa dihukum karena match fixing di pertandingan melawan Hong Kong pada 2017. Saat itu Laos kalah 0-4.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sekilas Tentang Match fixing
Match fixing adalah suatu jenis pengaturan hasil akhir dalam dunia olahraga khususnya di sepakbola yang bersifat konvensional (suatu tim atau atlet individu dibayar untuk 'sengaja' kalah).
Dengan kata lain match fixing adalah pengaturan pertandingan, yaitu sebuah pertandingan yang diatur sedemikian rupa sehingga memunculkan skor atau hasil yang diinginkan.
Pertandingan bisa diatur baik hanya sebagian maupun keseluruhan.Â
Advertisement